SEBUAH iklan situs kencan di Kota Paris, Prancis dihapuskan oleh polisi setempat.
Berbeda
dari situs kencan biasa, situs tersebut menawarkan bantuan untuk siswa di Paris
yang hendak mencari "sugar daddy" untuk mendanai sekolah mereka.
Sebagai informasi "Sugar Daddy" adalah istilah untuk laki-laki tua yang punya pasangan wanita muda, dan tak segan untuk
melimpahi pasangannya dengan materi, sebagai imbalan atas waktu dan hubungan
yang diberikan.
Iklan tersebut menjadi perhatian setelah dipajang di
billboard mobile di halaman Universitas Sorbonne.
Dalam poster iklan tersebut, tampak wajah seorang pria dan
wanita dengan tulisan "romansa, passion dan bantuan pelajar, pergi keluar
dengan seorang Sugar Daddy".
Polisi telah menyita billboard tersebut dan melarang iklan
semacam itu diterbitkan.
Wakil walikota Paris, Helene Bidard, mengatakan bahwa iklan
tersebut merupakan bentuk prostitusi.
"Serta masalah ketertiban umum yang disebabkan oleh
iklan yang bisa dilihat oleh anak di bawah umur, situs ini merupakan
pelanggaran terhadap wanita," katanya.
Ia menyebut bahwa sebuah penyelidikan telah dibuka di situs
web untuk mucikari dan polisi telah menangkap truk tersebut untuk dipamerkan
tanpa izin.
Pendiri situs tersebut, Norwegian Sigurd Vedal, mengatakan
bahwa situs tersebut bertujuan untuk membuat orang berhubungan satu sama lain,
seperti situs kencan lainnya.
Dia sebelumnya membantah adanya kesamaan dengan prostitusi
saat dia dikritik karena melakukan periklanan di Brussels bulan lalu.
"Ini adalah kesalahpahaman klasik. Kami seperti situs
kencan biasa, tapi keuangan adalah bagian dari daftar periksa," katanya
kepada sebuah stasiun televisi di Belgia seperti dimuat BBC. (rmol)
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com