MOMENTUM-- Maafin aku ya Rin, kalau selama ini ada salah. Kayaknya penyakit ku nambah parah. Mohon sampaikan juga kepada teman- teman lain.
Itulah sepenggal kalimat yang sempat kudengar, ketika Desi Ekawati—istri Munizar, menelpon istriku sekitar empat hari lalu.
Ternyata, permohonan maaf itu merupakan ucapan perpisahan. Mbak Desi meninggalkan kami (Keluarga Besar Momentum) selama- lamanya.
Sang Khalik menjemputnya kembali sekitar ba’da Magrib, Selasa 18 Oktober 2022. Kabar duka itu saya terima kali pertama dari Nurjanah.
“Infonya Mbak Desi meninggal dunia, tadi saya dapat kabar dari Mas Furqon. Tolong dicek kebenarannya,” kata Nurjanah melalui sambungan telepon.
Kabar itu membuat saya kaget. Perasaan langsung campur aduk. Bulir air mata menetes tak terasa.
Ya, semasa hidupnya Almarhumah Mbak Desi sangat dekat dengan kami. Gaya bicaranya ceplas- ceplos. Apa adanya. Kalau tidak suka, langsung bicara tidak suka. Begitu pun sebaliknya.
Dia sangat supel. Mudah dekat dengan siapa pun dan sangat penyayang terhadap kucing. Maka tak heran, ketika acara Family Gathering Harian Momentum, dia selalu mengkhawatirkan kondisi kucing peliharaannya ketika ditinggal di rumah.
Beberapa jam sekali, dia menelpon adiknya yang ditugaskan menjaga para kucing di rumah. Dia selalu menanyakan apakah sudah diberi makan, apakah kucing- kucing itu berkeliaran dan sebagainya.
Mbak Desi memang sudah beberapa kali tidak bisa hadir, dalam arisan keluarga Harian Momentum karena sakit. Kondisi kesehatannya menurun sejak dua bulan terakhir.
Kini, rasa sakitmu sudah hilang untuk selamanya mbak. Keceriaanmu sudah tidak bisa kami lihat lagi saat Family Gathering Harian Momentum selanjutnya.
Selamat jalan mbak Desi. Kami (Keluarga besar Harian Momentum) akan selalu mendoakan mu. Insya Allah, kau akan mendapat tempat sebaik- baiknya di sisi Allah Swt. Amin.
Tabikpun. (*)
Andi S. Panjaitan, Pemred Harian Momentum.
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com