MOMENTUM, Bandarlampung--Bayi berusia 13 bulan dari Bandarlampung yang didiagnosa gagal ginjal akut meninggal dunia.
Anak tersebut menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek (RSUAM) pada 28 Oktober lalu, setelah mendapatkan perawatan intensif selama delapan hari.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Lampung Reihana saat diwawancarai, Minggu (30-10-2022).
"Bayi 13 bulan yang merupakan kasus gagal ginjal pertama di Lampung meninggal dunia, setelah dirawat selama 8 hari di RSUAM," kata Reihana.
Dia menjelaskan, bayi tersebut sempat tak mengeluarkan urine. Sehingga harus dilakukan tindakan continuous ambulatory peritoneal dialysis (CAPD) atau metode cuci darah melalui perut.
"Setelah dilakukan CAPD, alhamdulillah ada perbaikan dan sudah bisa mengeluarkan urinenya," jelasnya.
Meski demikian, dia menerangkan, kondisi bayi tersebut terus menurun hingga meninggal dunia pada 28 Oktober lalu.
Dia mengungkapkan, sudah ada tiga kasus gagal ginjal akut yang ditemukan di Lampung dan seluruhnya meninggal dunia. Masing-masing berusia 11 bulan, delapan bulan dan 13 bulan.
"Sampai saat ini sudah ada tiga kasus gagal ginjal di Lampung. Semuanya meninggal dunia," tuturnya.
Sebelumnya, RSUAM kembali menerima satu pasien berusia 8 bulan yang diduga mengalami gagal ginjal akut.
"Benar, ada laporan lagi bahwa terdapat satu pasien suspek gagal ginjal akut di RSUAM," ujar Reihana.
Dia menyebutkan, bayi itu sudah tidak bisa mengeluarkan urine. "Terhitung sejak kasus tersebut dilaporkan, jadi sudah tidak buang air kecil (BAK) selama tiga hari," jelasnya.
Terpisah, Direktur RSUAM Lukman Pura menjelaskan, saat ini tenaga kesehatan sedang memeriksa kondisi pasian untuk memastikan diagnosisnya.
"Kami lakukan penyelidikan epidemiologi serta memeriksa riwayat konsumsi obat bayi tersebut," terangnya. (**)
Editor: Agung Darma Wijaya
E-Mail: harianmomentum@gmail.com