MOMENTUM, Menggala -- Operasi Lilin Krakatau 2022 berlangsung 11 hari. Pengecekan akhir kesiapan personel, sarana dan prasarana pelaksaan operasi di wilayah Kabupaten Tulangbawang, dilakukan melalui apel gelar pasukan, Kamis 22 Desember 2022.
Apel yang berlangsung di Lapangan Mapolres Tulangbawang, dipimpin Komandan Kodim 0426 Tulangbawang, Letkol Inf Triano Iqbal. Perwira apel Kasat Lantas, Iptu Glend Felix, dan Komandan Apel Kanit Turjawali Satlantas, Ipda Agus Heri Thama Linto.
Pada kesempatan tersebut, pemimpin apel membacakan amanat Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Poliri Listyo Sigit Prabowo.
"Polri dengan dukungan TNI, kementerian/lembaga, pemerintah daerah, mitra kamtibmas, serta stakeholder terkait menggelar Operasi Kepolisian Terpusat dengan sandi Operasi Lilin Krakatau 2022 selama 11 hari," ucap Iqbal.
Operasi Lilin Krakatau 2022 dimulai 23 Desember 2022 sampai dengan 2 Januari 2023. Dilanjutkan dengan kegiatan rutin yang ditingkatkan (KRYD) selama tujuh hari, 3 - 9 Januari 2023.
Pada pengamanan libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) kali ini, terdapat berbagai potensi gangguan yang harus diwaspadai. Pertama, pada sisi kesehatan, kita harus tetap waspada terhadap potensi terjadinya lonjakan Covid-19, terlebih saat ini telah muncul subvarian baru omicron BN.1 yang lebih cepat menular.
Untuk itu, lakukan penguatan prokes terutama pada lokasi-lokasi dengan tingkat interaksi tinggi, imbau masyarakat untuk melaksanakan vaksinasi booster guna meningkatkan imunitas, dan optimalkan penggunaan aplikasi Peduli Lindungi.
Kedua, pada sisi keamanan, terdapat beberapa potensi gangguan yang juga perlu diwaspadai, seperti kemacetan maupun kecelakaan lalu lintas jalan dan penyeberangan antar pulau, serta kepadatan pada bandara, terminal dan pelabuhan.
"Guna memberikan pelayanan terhadap masyarakat yang akan menggunakan moda transportasi umum di bandara, terminal dan pelabuhan, maka lakukan pengaturan jadwal keberangkatan, dorong pembelian tiket secara online, dan lakukan pengaturan arus keluar masuk bersama dengan stakeholder terkait," terang alumni Akmil 2003.
Selain itu, lanjutnya juga terdapat kejahatan konvensional dan ancaman teroris yang masih menjadi potensi gangguan yang serius, serta terdapat ancaman bencana alam.
Khusus untuk pengamanan ibadah Natal, pastikan setiap lokasi ibadah dilakukan sterilisasi yang melibatkan TNI, BNPT, Jibom Brimob, K-9, dan Densus 88/ AT. Juga libatkan elemen masyarakat termasuk Ormas keagamaan sebagai wujud toleransi beragama.
"Kepada seluruh personel yang terlibat langsung dalam pengamanan Nataru, jadikan ini sebagai sebuah kebanggaan. Untuk itu laksanakan tugas dengan penuh rasa tanggung jawab, profesional, humanis, dan pahami tugas maupun fungsinya masing-masing sesuai rencana operasi dengan mengedepankan langkah prediktif serta deteksi dini," kata Iqbal. (*)
Editor: Muhammad Furqon
E-Mail: harianmomentum@gmail.com