MOMENTUM, Bandarlampung--Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek (RSUAM) melakukan insersi kateter continuous ambulatory peritoneal dialysis (CAPD) untuk pertama kalinya.

CAPD merupakan metode cuci darah yang dilakukan melalui perut dengan memanfaatkan selaput dalam rongga yang memiliki permukaan luas dan banyak jaringan pembuluh darah, sebagai filter alami ketika dilewati oleh zat sisa.

Direktur RSUAM Lukman Pura menjelaskan, untuk pasien pertama yang dilakulan insersi kateter merupakan warga Pringsewu yang berinisial A (38).

Menurut Lukman, dengan berhasilnya tindakan tersebut, bisa alternatif cuci darah bagi pasien yang mengalami gagal ginjal.

"Tentunya CAPD lebih menguntungkan pasien gagal ginjal karena tidak perlu terikat dengan jadwal rutin cuci darah di rumah sakit atau klinik hemodialisa," kata Lukman, Jumat (30-12-2022).

Bahkan, dia mengatakan, pasien juga bisa melakukan pergantian cairan secara mandiri di rumah. "Sehingga mobilitas pasien CAPD lebih tinggi dalam aktifitas dan pekerjaan sehari-hari," ujarnya.

Menurut dia, tindakan tersebut merupakan layanan terbaru di RSUAM yang menerima pengampuan dari RSCM Jakarta.

Hal itu dalam rangka mendukung program kemenkes yaitu transformasi layanan rujukan. Sesuai Permenkes Nomor 13 Tahun 2022 Tentang Rencana Strategis Kemenkes Tahun 2020–2024.

"Melalui Program pengampuan tersebut Instalasi Uro-Nefrologi RSUAM memiliki target untuk dapat memenuhi kriteria Strata Utama. Sehingga bisa memberikan pelayanan transaplantasi ginjal sebagai alternatif terapi pengganti ginjal lainnya," jelasnya.

Terpisah, Mars Dwi Tjahyo selaku Wakil Direktur Keperawatan Pelayanan dan Penunjang Medik mengatakan, dengan adanya layanan baru itu menjadi salah satu terapi alternatif bagi pasien gagal ginjal.

"Dengan layanan uro-nefrologi di RSUDAM Lampung semakin maju dan mampu berkontribusi dalam memberikan alternatif terapi pengganti ginjal bagi pasien gagal ginjal. Pemasangan kateter CAPD sudah sering dilakukan di RSUDAM oleh dokter spesialis bedah," kata Dwi. (**)