Harianmomentum.com--Gara-gara menutup Alexis, Gubernur Jakarta Anies Baswedan terancam
digugat. Bukannya ngeper, Anies malah balik menggertak.
Anies mengaku tidak takut jika pihak
Alexis ataupun hotel sejenis melayangkan gugatan setelah Pemprov DKI
mengeluarkan surat tidak diperpanjangnya tanda daftar usaha pariwisata (TDUP)
hotel di kawasan Jakarta Utara itu.
"Setiap warga negara berhak
(menggugat). Tidak ada larangan," kata Anies di Bumi Perkemahan Cibubur,
Jakarta Timur, kemarin.
Mantan mendikbud
ini ngaku punya banyak bukti kuat bahwa Hotel Alexis melakukan praktik ilegal
di luar izin pariwisata yang diberikan Pemprov DKI.
Namun begitu, Anies tidak mau
menyebutkan pelanggaran tersebut. "Kami punya semua, ada datanya. Kalau
mau buka-bukaan, akan panjang nanti," tandas Anies.
Soal puluhan pekerja dan terapis asing milik Hotel Alexis,
Anies juga enggan menyebutkan bahwa mereka melakukan praktik asusila. Selain
itu, Anies juga enggan memikirkan kelanjutan nasib mereka setelah tempat
kerjanya tak beroperasi.
Menurutnya, itu wewenang pihak Alexis
untuk menjawabnya. "Masa tanya ke saya. Kalau Anda tanya (nasib) staf
Pemprov, saya jawab. Kalau itu, Anda cek sendiri ke sana," kata alumni UGM
ini.
Untuk diketahui, keputusan Pemprov Jakarta tidak
memperpanjang izin Hotel Alexis jadi sorotan pengusaha tempat hiburan di
Jakarta. Mereka menuntut Pemprov DKI memberi penjelasan atas tuduhan prostitusi
di sana.
Bahkan asosiasi pengusaha siap-siap menggugat ke pengadilan
jika pemerintah tidak bisa menunjukkan bukti-bukti tuduhan itu. Ketua Asosiasi
Pengusaha Hiburan Jakarta Erick Halauwet menilai keputusan pemerintah terhadap
Alexis itu terburu-buru. Apalagi tidak ada peringatan yang diberikan
sebelumnya.
Pengusaha hiburan malam di Jakarta telah merapatkan barisan.
Tetapi, sebelum melayangkan gugatan, pihaknya akan meminta waktu untuk
berdialog dengan Pemprov DKI. Jika tak ada titik temu, barulah pengusaha akan
menggugat ke Pengadilan Tata Usaha Negara.
"Alexis sama sekali tak pernah mendapat sanksi atau
surat teguran dari pemerintah. Nanti kami lihat lagi. Kalau Pak Gubernur masih
arogan juga, ya kami gugat," ujar Erick, dua hari lalu kepada wartawan di
Jakarta.
Sejauh ini manajemen Alexis belum akan mengajukan gugatan ke
Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). Divisi Legal dan Corporate Alexis Group,
Lina Novita mengatakan, pihaknya lebih memilih melakukan audiensi dengan
Pemprov DKI terlebih dahulu terkait nasib bisnis mereka.
"Semoga tidak ada (gugatan ke PTUN)
ya pak, karena dengan adanya rekan-rekan media, pihak Pemprov mengatur audiensi
dengan kami. Kami bisa menyelesaikan ini," kata Lina.
Lina memastikan, pihaknya memiliki dokumen perizinan secara
lengkap. Selain itu, Lina mengaku, di Alexis tidak ada praktik asusila apalagi
narkoba seperti yang ramai dibicarakan publik.
Netizen di media sosial Twitter terpecah. Ada yang mendukung
dan memuji keberanian Anies, ada juga yang mengkritik. Akun @gatodwiputra
berharap jika digugat, Anies tak kalah. "#AniesTutupAlexis. Tapi jangan
kalah kalau digugat Alexis. Yaaa Pak Anies," harap dia.
Akun @kuyupmenggigil mendukung penuh langkah Anies. Jangan
gentar digugat. "Maju tak gentar basmi yang tak benar. Mantap Pak,"
kicaunya senada dengan @LaskarIndonesi2. "Jos Pak Anies. Maju tak gentar,
amar maruf, nahi mungkar."
Netizen @lamDaniar menimpali. "Cakep nih. Gak banyak
omong langsung ambil tindakan. Jangan kaya yang udah-udah, banyak
comberannya," sindir dia disambut pujian @ OYahyaputr. "Alexis
ditutup. Reklamasi distop. Cakep emang Anies-Sandi."
Tweeps @RepaNandamj juga mendukung keputusan Anies.
"Betul Pak Anies. Girya pijat Alexis kalau memang ada bukti, keputusan
nutup Alexis sangat tepat, mereka yang kontra dah pasti laki-laki hidung
belang."
Sementara, ada juga yang mengkritik dan nyinyirin Anies soal
Alexis ini. "Ngapain ngumbar-ngumbar di media sosial bosss. Sampaikan aja
ke managementnya, wong managementnya bilang tak ada pelanggaran," kicau @
A17DYS disambut @mendrofa_adri. "Walah banyak gaya. Di Mangga Besar
hotel-hotel banyak yang bisnis seperti itu kenapa gak ditutup juga. Berani
karena izinnya sudah habis."
Netizen dengan akun @gti_tm menantang. "Gud job. Kita
tunggu hotel-hotel yang lain. Kalau mpe gak ditutup. Alexis bisa ngamuk loh
om," cuitnya.
Tweeps @BPribas heran dengan pernyataan Anies yang mengaku
tak ambil pusing soal pekerja WNA di Alexis pasca penutupan. "Main tutup
efeknya gak mau peduli itu Gubernur apa demit," sindirnya disambut @
mwrsx. "Entah dia pekerja mana kalau dia berada di wilayah yang anda
pimpin itu urusan anda dong pak."
Akun @saididu membalas para penyinyir. "Dulu yang
bergembira saat Kalijodo dibongkar oleh Ahok, sekarang marah dan bersedih saat
Alexis ditutup oleh Anies. Kok realisasinya beda ya?" sindir dia diamini
@FBR_AlBatawie. "Ahok tutup lokalisasi kelas teri, cebong bangga. Anies
tutup lokalisasi kelas kakap, cebong marah. Ohh. Sekarang Ane paham maksud
kalian." (rmol)
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com