MOMENTUM, Bandarlampung--Mahkamah Konstitusi (MK), kini tengah memproses sidang uji materi Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum yang turut mengatur sistem proporsional dalam Pemilu.

PDIP, dalam hal itu menjadi satu-satunya partai yang menghendaki gelaran Pemilu menggunakan sistem proporsional tertutup atau coblos partai. Sedangkan tujuh partai lainnya di parlemen menolak usulan tersebut.

Tak terkecuali, juga partai nonparlemen seperti Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menolak keras dengan adanya permohonan dari beberapa pihak yang menginginkan pemilu dengan sistem proporsional tertutup.

Menanggapi itu, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Ummat Lampung Abdullah Fadri Auli mengatakan siap menerima keputusan MK mengenai sistem yang bakal digunakan.

"Bagi Partai Ummat sistem proporsional terbuka atau tertutup tidak ada yang menjadi masalah," kata Aab--sapaan akrabnya--kepada harianmomentum.co, Senin, 13 Maret 2023.

"Kedua sistem tersebut hanya berbeda pada pola sosialisasinya saja, kalau terbuka para calegnya yang disosialisasikan. Sedangkan kalau tertutup, semua kader mensosialisasikan nomor dan lambang partainya saja. Tentu kami sudah menyiapakan berbagai kemungkinan," tambah dia.

Hal senada juga dikatakan Ketua DPW Partai Gelora Lampung Samsani Sudrajat mengenai kesiapannya menghadapi keputusan sistem pemilu 2024.

"Jika ternyata sistem pemilu berubah dan MK menetapkan sistem pemilu dari proporsional terbuka ke sistem proporsional tertutup, kami tetap siap menyongsong pemilu yang akan datang," tegas Samsani.

Namun, lanjut dia, masih yakin dan percaya bahwa MK akan memutuskan sistem proporsional terbuka dengan suara terbanyak yang tetap akan diterapkan pada Pemilu 2024.

"Kami menganggap sistem yang ideal adalah sistem proporsional terbuka, karena sesuai dengan prinsip demokrasi yang kita anut saat ini. Tapi kembali lagi kami juga akan siap bila mana yang dipakai adalah proporsional tertutup," pungkasnya.(**)