MOMENTUM, Banjaragung -- Pemerintah Kampung Tritunggaljaya, Kecamatan Banjaragung, Kabupaten Tulangbawang membangun jalan antar-rukun tangga (RT) dengan dana desa (DD).
Jalan yang menghubungkan RT 003, RT 004, dan RT 002, sepanjang 100 meter itu dikerjakan secara bergotong-royong pada Selasa 14 Maret 2023.
Turut serta dalam gotongroyong tersebut, Kepala Kampung Tritunggaljaya, Nuryanto; Babinsa Koramil 426-04 Banjaragung, Serma Sukardi; Ketua PWI Tulangbawang, Abdul Rohman; bersama masyarakat dan aparatur kampung setempat.
Kepala Kampung Tritunggaljaya, Nuryanto, menjelaskan, badan jalan sepanjang 100 meter itu, akan dionderlagh. "Agar jalan tidak mudah rusak, kita juga buat talud dan saluran air. Sehingga tidak terjadi genangan air saat hujan," katanya.
Pembangunan jalan secara gotong-royong, menurut dia, untuk terus memupuk semangat kebersamaan dan kekeluargaan di masyarakat. Gotong-royong merupakan semangat dan budaya luhur yang harus dilestarikan dan terus digalakkan, katanya.
Di tempat yang sama, Ketua PWI Tulangbawang Abdul Rohman, mengatakan gotong-royong adalah salah satu ciri khas yang masih melekat dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Gotong royong merupakan semangat dari pengamalan Pancasila untuk menjaga persatuan.
"Gotong royong telah mendarah daging dan bahkan menjadi kepribadian bangsa, serta sebagai budaya yang sudah berakar kuat dalam kehidupan masyarakat. Selain itu, sebagai bagian dari kehidupan bermasyarakat yang hampir semua daerah di Indonesia menanamkan nilai gotong royong," terang Abdul Rohman.
Rohman mengatakan, manfaat gotong-royong antara lain: Menumbuhkan rasa dan sikap tolong-menolong, sukarela, saling membantu, dan mempunyai sifat kekeluargaan. Membina hubungan sosial yang baik terhadap masyarakat disekitar. Menciptakan rasa kebersamaan dan menumbuhkan rasa kasih sayang. Mempererat tali silahturahmi atau persaudaraan. Meringankan pekerjaan dan menghemat waktu dalam menuntaskan suatu pekerjaan. Meningkatkan produktivitas kerja. Terciptanya rasa persatuan dan kesatuan di dalam lingkungan sekitar.
Ditambahkan Babinsa Serma Sukardi, semangat gotong-royong bagi Bangsa Indonesia telah ada sejak zaman dahulu kala. Dengan kebersamaan, mampu mengantarkan Indonesia terbebas dari belenggu penjajah.
Sukardi berperan kepada masyarakat untuk tidak lagi membeda-bedakan ras, agama, suku maupun lainnya. Karena hal tersebut membawa dampak negatif bagi negara Indonesia. “Jangan lagi ada niatan mengganti ideologi bangsa. Jangan lagi ada ungkapan, ah kamu Batak, ah kamu Irian, ah kamu Bugis, ah kamu Sunda, ah kamu Madura, ah kamu Jawa,” tegasnya.(*)
Editor: Muhammad Furqon
E-Mail: harianmomentum@gmail.com