MOMENTUM, Tanggamus--Anggota DPRD Tanggamus Fraksi Gerindra merespon keluhan petani pisang soal penurunan harga komoditas tersebut.
Menanggapi keluhan petani, legislator asal Kabupaten Tanggamus, Hilman, SH., mengunjungi pedagang dan pengepul pisang di Jawa Barat, Bogor, Rabu (5-4-2023).
Kader Partai Gerindra Lampung itub erkunjung ke lapak penjual Pisang Lampung yang ada di Sukaraja, Kota Bogor.
Dalam dialognya, Hilman menyebutkan, harga pisang yang turun tidak semuanya. "Hanya jenis-jenis tertentu, yang di klasifikasikan sebagai pisang buah, seperti ambon, muli atau pisang gadis," kata dia.
Karena di bulan Ramadan ini, kata dia, permintaan pisang tersebut turun, sehingga pedagang banting harga.
Penjual pisang di Sukaraja Kota Bogor, Rafik menyampaikan saat ini yang yang diminati hanya untuk kebutuhan gorengan atau bahan pembuat kolak atau makanan lainnya.
"Biasanya sehari bisa menghabiskan 3 ton pisang di lapaknya dengan harga Di kota Bogor pisang di jual per tandan kisaran Rp25 ribu sampai Rp100 ribu tergantung jumlah sisirnya," terang dia.
Dia menambahkan, sementara ada pula konsumen yang membeli dengan sisiran, satu sisir Rp20.000 sampai Rp35.000. "Jadi tergantung para pembelinya mau beli pertandan atau sisiran," jelasnya.
Sin, Petani Pisang asal Pekon/Desa Batutegi Kecamatan Airnaningan Tanggamus mengatakan, panen pisang setiap 21 hari. "Saat bulan puasa sulit mendapat pembeli, padahal kebutuhan untuk lebaran sangat membantu apabila pisang harganya stabil," kata dia.
"Harapannya, para pihak terkait agar dapat memberikan solusi dan informasi kepada para petani untuk lapak yang masih buka dan tidak mempermainkan harga. Yang merugikan petani," jelasnya. (**)
Editor: Agus Setyawan
E-Mail: harianmomentum@gmail.com