MOMENTUM, Menggala--Defisit Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kabupaten Tulangbawang Tahun 2023 yang mencapai Rp250 miliar, menuai kritik dari berbagai elemen. Salah satunya dari Presidium Komite Pemantauan Kebijakan dan Anggaran Daerah (KPKAD) Lampung.

Koordinator KPKAD Lampung Gindha Ansori Wayka mengatakan, kondisi defisit tersebut sangat memprihatinkan karena mengancam optimalitas dan kesinambungan program pembangunan daerah.

Gindha menyebut, semestinya sebelum APBD ditetapkan, Pemkab Tulangbawang lebih dulu menganalisi dan mengkaji dengan matang kondisi keuangan daerah untuk disesuaikan dengan rencana program pembangunan yang akan dilaksanakan.

"Idealnya eksekutif dan legislatif di Tulangbawang lebih cermat dalam menyusun APBD, sehingga tidak terjadi defisit yang terkesan anggaran tahun berjalan tersebut tidak dibahas secara maksimal," kata Gindha, Senin (29-5-2023).

Menurut Gindha, defisit anggaran menjadi pertanda suatu daerah mengalami sistem keuangan dan tidak cermat dalam penganggaran. "Kesannya di publik Pemkab Tulangbawang tidak ada kegiatan kedinasan atau ada kegiatannya tetapi menyisakan masalah," terangnya.

Sebelumnya, masalah defisit anggaran tersebut disampaikan Penjabat Bupati Tulangbawang Qudratul Ikhwan saat menerima audensi Panitia Koferkablub Persatuan Wartawan Indonesia kabupaten setempat.

Kepada panitia koferkablub tersebut, Qudrotul mengatakan, kodisi keuangan Pemkab Tulabawang pada tahun 2023 mengalami kesulitan karena terjadi degisit anggaran yang mencapai Rp250 miliar.

"Saat ini saya masih menata ulang seluruh OPD (organisasi perangkat daerah) agar supaya kegiatannya masih tetap berjalan, sesuai dengan regulasinya," kata  Qudrotul.

Terkait rencana pelaksanaan konferkablub PWI Tulangbawang pada 15 Juni mendatang, Qudrotul menyebut pemkab akan berusaha membantu "Kita akan upayakan (bantuan) dana hibah. Nanti akan disiasati melalu APBD Perubahan," terangnya. (**)