MOMENTUM, Metro--Tiga tahun berturut, realisasi pendapatan asli daerah (PAD) Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kota Metro, dari retribusi alat berat, selalu jauh di bawah target yang ditetapkan.

Berdasarkan data Badan Pengelola Pendapatan dan Retribusi Daerah (BPPRD) Kota Metro, pada tahun 2020, realisasi PAD retribusi alat berat hanya Rp17,3 juta lebih. Jumlah tersebut jauh dibawah target yang ditetapkan sebesar Rp42,5 juta.

Sekretaris BPPRD Kota Metro Mirza Marta Hidayat mengatakan, setiap tahun pemasukan retribusi alat berat rutin masuk dalam laporan PAD. Namun, realisasi PAD yang masuk itu jauh dari yang ditargetkan.

"Retribusi pemakaian kekayaan daerah alat berat Dinas PU selalu ada laporan pemasukan, namun memang nilainya tidak terlalu besar," kata Mirza, Kamis (9-8-2023).

Tahun 2021 Dinas PUTR Kota Metro menargetkan PAD dari retribusi alat berat  sebesar Rp45 juga, namun hanya terealisasi Rp18,2 juta lebih.

Kemudian pada tahun 2022, target retribusi pemakaian kekayaan daerah alat berat kembali ditetapkan sebesar Rp45 juta. Realisasinya hanya Rp28 juta lebih.

Pada tahun 2023, kembali target PAD retribusi pemakaian kekayaan daerah alat berat ditetapkan sebesar Rp45 juta. Hingga bulan Juli 2023, baru terealisasi Rp2,2 juta lebih.

"Iya kalau alat berat seperti woles dipakai berapa kali dan bayarnya berapa rupiah, itu kami enggak tahu. Kami cuma tahu nilai-nilai yang sudah disetorkan ke kasda, kan kita berdasarkan STS (surat tanda setoran)," terangnya.

Menurut Mirza, kondisi realisasi PAD alat berat dalam tiga terakhir sangat berbanding terbalik, dengan realisasi pada tahun 2019. "Tahun 2019, data yang ada di kami, untuk alat berat dari target Rp50 juta, terealisasi Rp50 juta," ungkapnya.

Dia menyebut, penurunan realisasi PAD itu disebabkan  terjadi kendala pada alat berat yang ada. "Kalau seingat saya, pada saat itu mereka (Dinas PUTR) melaporkan ada kerusakan di peralatannya," terangnya. 

Terkait realisasi PAD tersebut, Kepala DPUTR Kota Metro Robby K Saputra belum dapat dikonfirmasi. Begitu juga dengan sekretarisnya. Keduanya sedang tidak berada di  kantor. (**)