MOMENTUM, Bandarlampung--Polemik infrastruktur di Provinsi Lampung telah hangat menjadi bahan perbincangan sejak tragedi kritik “Provinsi Lampung” oleh Tiktoker Bima, satu tahun belakangan ini.
Hal ini menyebabkan infrastruktur Lampung menjadi sorotan berbagai pihak tidak terkecuali di wilayah Kotabaru, Kabupaaten Lampung Selatan.
Dalam ajang lokakarya yang diselenggarakan oleh Kementerian Kajian Strategis Kabinet Mahasiswa (KM) Institut Teknologi Sumatera (Itera) pekan ini di Aula GKU 2 Kampus Itera, mengusung tema 'Rekonstruksi Pembangunan Menuju Indonesia Emas 2045'.
Lokakarya mengundang pembicara yang berkompeten di bidangnya baik dari perwakilan gubernur Lampung, DPRD Lampung, Perwakilan Rektorat, dan diramaikan oleh para mahasiswa Itera.
Presiden KM Itera Erza Refenzela menjelaskan, pentingnya pembangunan infrastruktur yang digaet oleh Pemprov Lampung diharapkan dapat mengubah nasib Kotabaru. Dilansir dari berbagai sumber, salah kampus negeri di daerah Bandarlampung yakni Unila akan mendirikan kampus kedua di wilayah Kotabaru seluas 150 Ha dengan sumber modal dari Pemprov Lampung.
Beberapa tantangan yang dihadapi seperti stagnasi, infrastruktur yang usang, dan mangkraknya anggaran, penting untuk diperhatikan.
Dengan adanya rekonstruksi pembangunan untuk mewujudkan visi Indonesia di 100 tahun berdirinya negara ini, kata dia, Kota Baru sudah menjadi wilayah yang mampu melakukan pembaruan dan mampu menghidupkan kembali segala sektor terkait.
Erza menjelaskan, Lampung yang menjadi gerbang utama pergerakan manusia ke Pulau Sumatera, masih membutuhkan sentuhan proyek-proyek andalan pemerintah.
"Kami menekankan bahwa KM ITERA mendorong menghidupkan kembali Kota Baru yang sudah lama mati dan Pemerintah Provinsi Lampung bisa turut mengikutsertakan mahasiswa dalam membangun Kota Baru ke depannya untuk menghadirkan inovasi solutif dari mahasiswa," pungkas Erza. (**)
Editor: Agus Setyawan
E-Mail: harianmomentum@gmail.com