MOMENTUM, Liwa -- Ratusan hektare tanaman padi sawah di dua kecamatan di Kabupaten Lampung Barat (Lambar) terancam gagal panen akibat kekeringan.
Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultuta (TPH) Lambar, Onni Violetta Saragi mewakili kepala dinasnya, Nata Djudin Amran mengatakan fenomena Elnino yang terjadi sejak beberapa bulan silam berimbas pada terjadinya kekeringan di berbagai daerah, termasuk Lambar.
Hal itu membuat sektor pertanian di Lambar, pengolahannya kurang maksimal, katanya, Selasa 24 Oktober 2023.
Oni mengatakan, ada ratusan hektare sawah yang kekeringan dan berpotensi gagal panen. Khususnya area persawahan di Kecamatan Suoh dan Bandar Negeri Suoh (BNS) saat ini kondisinya kekurangan air atau kekeringan.
"Dampak elnino terasa di sektor peranian. Banyak sawah di Suoh dan BNS kekurangan air bahkan ada yang kekeringan, kondisi ini menjadi kondisi tersulit bagi petani," katanya.
Oni mengatakan, sedikitnya ada 271 hektare lahan pertanian di dua kecamatan itu yang kekurangan air. Kondisi ini tentu berpotensi pada penurunan hasil panen.
Pada musim tanam sebelumnya, di dua lokasi itu dapat menghasilkan gabah sebanyak lima hingga enam ton per hektare. Namun, dengan terjadinya kekeringan panjang tentu berdampak pada penurunan hasil panen.
"Kedua kecamatan ini menjadi lokasi teribas elnino di Lambar, khususnya di sektor pertanian. Kurang lebih 150 hektare sawah untuk Kecamatan Wouh dan 121 hektare sawah di BNS kekeringan. Meski tidak semuanya gagak panin namun bisa dipastikan hasil gabahnya berkurang," lanjutnya.
Sementara itu, lanjut Onni sebagai upaya Pemerintah Daerah telah menyalurkan bantuan berupa beras kepada warga terdampak di dua kecamatan itu.
"Sudah ada bantuan untuk para petani. Pemerintah telah menggelontorkan bantuan berupa pangan untuk masyarakat di dua kecamatan ini," ucapnya.
Sementara saat ditanya daerah lain yang menjadi sektor pertanian selain Souh dan BNS yang terdampak elnino, Onni menyebut hingga saat ini belum ada laporan yang masuk kepihaknya. Meski, sejatinya Suoh dan BNS bukan satu-satunya daerah yang menjadi lumbung padi di Lambar.
"Untuk daerah lain yang juga menjadi lumbung pertanian kita, salah satunya di Kecamatan Sukau masih terbilang aman. Hingga sampai saat ini belum ada laporan keurusakan dampak elnino di Sukau. Bisa dibilang cukup aman karena wilayah Sukau masih cukup air," jelasnya.
Pihaknya berharap, fenomena elnino cepat berlalu sehingga siklus pertanian di Lambar kembali normal deperti sedia sebelumnya. Sehingga, petani dapat menggarap lahannya dan menghasilkan hasil yang maksimal. (*)
Editor: Muhammad Furqon
E-Mail: harianmomentum@gmail.com