MOMENTUM, Pringsewu--Pengprov Persatuan Angkat Berat Seluruh Indonesia (Pabersi) Lampung memastikan tujuh tiket PON (Pekan Olahraga Nasional) tahun 2024 di Aceh dan Sumatera Utara.
Tujuh tiket itu didapat dari hasil kejuaran nasional angkat berat,
sekaligus babak kualifikasi PON yang berlangsung di Padepokan Gajah Lampung,
Kabupaten Pringsewu, 20-26 Oktober 2023.
Pengprov Pabersi Lampung yang bertindak sebagai
tuan rumah babak kualifikasi terseut, menurunkan sembilan lifter: lima putra dn
lima putri. Dari 15 kelas yang dipertandingkan, lifter-lifter Lampung ambil
bagian di delapan kelas.
“Alhamdulillah, target kami meloloskan lifter
ke PON XXI tercapai. Bukan berarti mengabaikan perolehan medali di kejurnas
ini, namun memang lebih penting meloloskan dulu dengan kualitas yang baik,
sambil melihat potensi daerah juga. Setelah ini baru akan dimaksimalkan dalam
persiapan PON,” kata Edi Sunarso pengurus Pabersi Lampung yang juga ketua
panitia kejurnas tersebut,” Rabu (26-10-2023).
Ketujuh lifter Lampung yang memastikan tiket
PON tahun 2024 itu: Mei Purnamasari dan Mardiana Eka dari kelas 63 Kg putri,
Dwi Mardiana kelas 47 Kg putri dan Sri Hartatik yang meraih dua medali emas di
kelas 57 kg putri. Selanjutnya: Doni Meiyanto kelas 66 kg putra, Albin
kelas 59 Kg putra, dan Viki Arianto yang lolos di kelas 83 Kg putra. Dua lifter
lainya: Samson kelas 53 kg putra dan Andi Andrean kelas 93 Kg putra, belum
berhasi meraih tiket PON.
“Kalimatan Timur yang menunrunkan banyak lifter
memang cukup mendominasi di pertandingan kualifikasi ini. Selain itu, beberapa
daerah seperti Sumatera Barat, Jambi, Riau, Kalimantan Barat dan Jawa Barat
juga memiliki kekuatan yang semakin baik dan merata,” ungkapnya.
Menariknya dalam babak kualifikasi tersebut,
lifter kawakan Lampung, Sri Hartatik yang turun di kelas 57 Kg putri kembali
meraih tiket PON. “Ya, Alhamdulillah, saya bisa kembali meraih tiket ke PON
untuk yang ketujuh kali,” kata Sri Hartatik.
Tatik pertama kali turun di PON tahun 2000 di
Jakarta. Saat itu, usianya masih 16 tahun. Kemudian PON 2004 di Palembang,
tahun 2008 di Kalimantan Timur, tahun 2012 di Riau, 2016 di Jawa Barat dan 2021
di Papua.
Tatik juga tercatat sebagai pemegang rekor
dunia angkat berat di kelas 57 Kg putri dengan total angkatan 565 Kg
yang dipecahkan di kejuaraan Dunia tahun 2018 lalu.
“Sekarang usia saya sudah 40 tahun dan tetap
punya tekad merebut medali emas di PON XXI di Aceh Sumut. Prinsipnya, selagi
Tuhan memberikan kesehatan dan kekuatan kepada saya, maka usia bukanlah suatu
halangan. Semua kekuatan dari Allah, doakan saya masih tetap bisa
mempersembahkan medali emas PON tahun depan untuk Lampung,” harapnya.
(**)
Editor: Munizar
E-Mail: harianmomentum@gmail.com