Pasar Pasir Gintung Semerawut, Kepala UPT Cuma Bisa Pasrah

Tanggal 28 Nov 2017 - Laporan - 1341 Views
Pasar Pasir Gintung Tanjungkarang Barat, Bandarlampung. Foto Satria Aji

Harianmomentum.com-- Kondisi ruas jalan menuju Pasar Pasir Gintung, Tanjungkarang Barat, Bandarlampung dianggap masih kurang mendukung untuk menunjang aktifitas jual beli.

Lubang hingga lumpur sisa limbah pembuangan para pedagang menghiasi Jalan Durian, tepat di jantung pasar tersebut.

Bukan hanya itu. Bau tak sedap pun tercium yang bersumber dari genangan lumpur.

Bahkan, ruas Jalan Durian yang telah dialih fungsikan menjadi lahan berdagang pun menandakan adanya aktifitas ekonomi yang menabrak aturan.

Padahal, sesuai UU 38/2004 Pasal 63, bahwa kegiatan yang dapat mengganggu aktifitas lalulintas dapat dikenakan tindak pidana.

Sejumlah pedagang yang ditemui Harianmomentum.com beralasan tidak ada lagi tempat. Sehingga terpaksa berjualan di badan jalan. Kalau saja pihak pengelola pasar menyediakan lahan, maka mereka mengaku siap akan pindah.

“Ga ada tempat lagi. Yang didalam sudah penuh. Kalau ada lagi sih saya mau pindah ke dalam. Ini juga saya bongkar pasang. Biar tidak terlalu menganggu jalan,” kata salah seorang pedagang.

Pasar Pasir Gitung selain semerawut, juga masih banyak permasalahan. Secara umum lokasi pasar itu, tidak memiliki fasilitas yang dianggap belum memadai.

Pasar yang merupakan fasilitas publik seharusnya memiliki fasilitas yang aman dan nyaman bagi warga, sehingga selain memberikan kenyamanan bagi pengunjung.

Lokasi di Pasar Pasir Gintung fasilitas yang dipergunakan sejumlah pedagang, seperti tidak rata dalam penataan kios yang semerawut juga tidak permanen. Selain itu tempat ibadah dan kamar kecil terlihat kotor, terlihat tidak membuat nyaman bagi pengunjung dan minumnya tempat pembuangan sampah.

Keadaan ini, dikeluhkan sejumlah para pengunjung dan pedagang. Terutama bila musim hujan tiba. Jalan pasar menjadi becek, juga tidak ada rest area untuk pengunjung.

“Ya gimana ya?. Ini saja saya susah untuk lewat. Jalan dan wc nya juga sedikit. Pengennya sih dibagusin lagi,” jelas Sutomo, kata salah seorang pengunjung.

Terhadap kondisi ini, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pasar Pasir Gintung Joni Iskandar cuma bisa pasrah. Ia beralasan, sangat sulit menata pasar. Sudah dari dulu kondisi buruk seperti itu.

 

“Selain itu, penggunaan trotoar atau badan jalan itu tidak boleh. Tapi kalau berbicara perut ya gimana lagi kita harus toleransi,” jelas Joni. (aji)

Editor: Harian Momentum


Comment

Berita Terkait


Tokoh Lampung Berdatangan Takziah di Kediaman ...

MOMENTUM, Bandarlampung--Masyarakat Lampung kehilangan tokoh besa ...


Besok, Mendiang KH Arief Mahya Dikebumikan di ...

MOMENTUM, Bandarlampung--Pemakaman jenazah tokoh Nahdatul Ulama ( ...


PWI Gelar Seleksi Atlet Catur dan Domino ...

MOMENTUM, Bandarlampung--PWI Lampung menggelar seleksi atlet catu ...


Kabar Duka, Tokoh NU KH Arief Mahya Berpulang ...

MOMENTUM, Bandarlampung--Kabar duka datang dari Provinsi Lampung. ...


E-Mail: harianmomentum@gmail.com