MOMENTUM, Bandarlampung--Seratus hektare sawah di Mesuji mengalami gagal panen atau puso.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Lampung Bani Ispriyanto menjelaskan, hal itu dikarenakan sawah tersebut terendam banjir.
"Lebih kurang ada 700 hektare lahan sawah di Mesuji yang terdampak banjir. Untuk yang puso sekitar seratus hektare lebih," kata Bani, Senin (29-1-2024).
Dia menjelaskan, untuk sawah yang mengalami puso akan diberikan bantuan benih.
Bantuan tersebut diambil dari cadangan benih daerah (CBD).
"Kalau yang sudah puso kita ganti dengan cadangan benih daerah," ujarnya.
Meski demikian, menurut dia, lahan yang terdampak banjir tersebut dikeringkan terlebih dahulu.
Kemudian dilakukan olah lahan kembali. Setelah itu baru ditanam ulang.
Dia mengatakan, saat ini banjir yang merendam areal persawahan sudah mulai surut.
"Sekarang ini kondisinya sudah mulai normal. Setelah itu kita ganti benih untuk tanam baru," terangnya.
Dia mengungkapkan, banyaknya sawah yang terendam banjir itu dikarenakan terganggunya saluran primer Way (sungai) Wiralaga.
Akibatnya, saat hujan air sungai meluap dan merendam sawah warga.
"Banjir ini karena saluran primernya tertutup lumpur dan ada tanaman liar yang tumbuh. Jadi menutupi jalur air saat hujan," jelasnya.
Untuk mengantisipasi itu, dia menyebutkan, telah mengirimkan alat berat untuk mengeruk sedimen di aliran tersebut.
"Sudah kita kirim eksafator ke sana. Jadi sekitar dua kilometer yang kita keruk," sebutnya. (**)
Editor: Agung Darma Wijaya
E-Mail: harianmomentum@gmail.com