MOMENTUM, Sungkai Barat -- Pemerintah Desa (Pemdes) Kubuhitu Kecamatan Sungkai Barat Kabupaten Lampung Utara (Lampura) kembali menggeliatkan program desa membangun melalui dana desa (DD) tahun 2024 tahap pertama.

Kepala Desa Kubuhitu, Sahroni mengatakan pihaknya terus berbenah membangun desa demi mewujudkan desa yang mandiri melepas predikat desa tertinggal.

Untuk mewujudkan target pembangunan infrastruktur yang layak bagi masyarakat desa, Sahroni mengawali program strategis prioritas pembangunan pada tahap pertama dengan membangun sumber air bersih berupa dua unit sumur bor dan pembangunan jalan usaha tani (JUT) onderlagh sepanjang 420 meter yang merupakan aspirasi warga desa setempat.

"Pemdes Kubuhitu terus berkomitmen menjadi pelayan masyarakat untuk mengawal semua aspirasi dalam membangun desa. Untuk tahap pertama, dua unit sumur bor untuk persiapan ketika musim kemarau tiba. Kemudian dilanjutkan dengan membangun jalan usaha tani (JUT) Onderlagh sepanjang 420 meter," terang Kades Sahroni, Minggu, 31 Maret 2024.

Pemerataan pembangunan di desa, kata dia, benar-benar dijalankan sesuai kebutuhan dan keinginannya warga yang masuk dalam rencana strategis RPJMDes tahun 2024. Pembangunan sumur bor berada di beberapa lingkungan warga yang berada di dusun I dan dusun IV Desa Kubuhitu.

"Pemerataan pembangunan didesa bukan jargon belaka. Benar-benar kita terapkan, seperti pembangunan sumur bor dua unit di Dusun I, dan onderlagh sepanjang 420 meter itu di dusun IV. Program pembangunan ini hasil dari musyawarah desa pada penyusunan RPJMDes yang dituangkan di dalam APBDes tahun 2024," imbuhnya.

Selain itu, sambung dia, program penopang perekonomian warga desa kurang mampu yang berada di zona garis kemiskinan ekstrem pun tak luput dari perhatian pihak desa. Melalui program Bantuan Langsung Tunai (BLT-DD) tahap satu, pihak Pemdes Kubuhitu juga telah menyalurkan bantuan uang tunai kepada 48 keluarga penerima manfaat (KPM) pada tahap pertama.

"Untuk realisasi penyaluran BLT-DD telah diserahkan dan diterima langsung oleh 48 KPM di desa yang masing-masing mendapatkan Rp900 ribu untuk periode Januari - Maret pada tahap pertama," tuturnya. (**)