MOMENTUM, Mesuji--Dampak pemadaman listrik di Kabupaten Mesuji selama 24 jam lebih mengakibatkan sulitnya masyarakat yang tinggal di sekitar pasar Brabasan, Kecamatan Tanjungraya kesulitan mendapatkan air bersih.
Mihsan (40) warga Desa Brabasan mengeluhkan sulitnya mencari air untuk keperluan mandi, mencuci pakaian dan kebutuhan lainnya karena mengandalkan aliran arus listrik.
"Turunnya hujan siang ini pukul 14.30 WIB, kami sekeluarga bisa mengambil air hujan untuk keperluan mandi, mencuci selama listrik padam," ucap dia pada Rabu (5-6-2024).
Hal yang sama dirasakan para pedagang es keliling. Ahmad (30) saya membuat es di masukkan kedalam kulkas, setelah itu dipasarkan ke warung-warung. "Namun demikian listrik tak kunjung hidup es yang harusnya dijual kini tidak bisa dipasarkan," ungkap dia.
Sementara, Manager Komunikasi dan TJSL PLN UID Lampung Darma Saputra mengungkapkan sedang ada normalisasi Gardu Induk sehingga berdampak terhadap jaringan listrik ke sejumlah wilayah di Lampung.
"Rabu siang, sebanyak 699.151 pelanggan telah kembali menyala,” kata Darma.
Darma menjelaskan, PLN UID Lampung masih terus berupaya menormalisasi sistem kelistrikan di Lampung secara bertahap agar masyarakat bisa kembali menikmati listrik seperti semula.
PLN UID Lampung telah bergerak cepat melakukan pemulihan pembangkit, transmisi, hingga distribusi, sesaat setelah gangguan SUTET 275 kV Lubuk Linggau-Lahat.
Kami meminta masyarakat bersabar menantikan listrik normal kembali, "Kami memohonan maaf atas kondisi ini", pungkasnya.(**)
Editor: Agus Setyawan
E-Mail: harianmomentum@gmail.com