MOMENTUM, Bandarlampung--Empat daerah di Lampung berpotensi mengalami kekeringan dengan tingkat tertinggi.
Keempat daerah itu: Bandaralmpung, Pesawaran, Lampung Selatan dan sebagian Lampung Timur.
Hal itu disampaikan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung Rudy Sjawal Sugiarto saat diwawancarai, Rabu (26-6-2024).
"Berdasarkan data terbaru, kekeringan tertinggi ada di Bandarlampung, Pesawaran, Lamsel dan sebagian Lampung Timur," kata Rudy.
Menurut dia, saat ini sudah mulai memasuki musim kemarau.
Dia menyebutkan, selama musim kemarau, yang menjadi perhatian kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
"Jadi kewaspadaannya harus kita tingkatkan bersama seluruh tim yang ada. Sedini mungkin kita terus melakukan pengawasan dan pengecekan," jelasnya.
Karena itu, dia mengimbau agar masyarakat lebih waspada saat menggunakan kompor, peralatan listrik dan tidak membakar sampah sembarangan.
"Kalau ada tetangga yang membakar sampah, laporkan ke pak RT agar menghentikannya," sebutnya.
Tak hanya warga, dia juga mengimbau agar pelaku industri yang menggunakan listrik dan api di sekitar hutan untuk lebih berhati-hati.
"Usahakan untuk tidak dilakukan dulu, karena potensi panasnya tinggi," sebutnya.
Selain itu, dia menjelaskan, musim kemarau juga mempengaruhi tingkat sumberdaya air.
Dia mengatakan, hal itu akan berdampak ke sejumlah sektor. Khususnya sektor pertanian.
"Artinya kita ingin ngecek juga sama teman-teman di Gapoktan. Apakah asuransi pertaniannya sudah diperpanjang atau belum. Karena asuransi bisa menanggung gagal panen," terangnya.
Terkait puncak kemarau, dia belum bisa memastikan kapan waktunya.
"Nanti kita cek ke kawan-kawan di BMKG. Yang jelas, saat ini sudah memasuki musim kemarau yang ditadai dengan suhu tinggi, angin yang berhembus cenderung hangat dan tidak ada titik titik hujan," tutupnya. (**)
Editor: Agung Darma Wijaya
E-Mail: harianmomentum@gmail.com