MOMENTUM, Bandarlampung--Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Lampung gandeng perusahaan swasta untuk memperbaiki infrastruktur jalan.
Kepala Dinas BMBK Lampung M Taufiqullah mengatakan, kerjasama dengan perusahaan swasta itu sudah mulai berjalan tahun ini.
"Sudah ada beberapa ruas kita yang dikerjasamakan dengan kawan-kawan swasta," kata Taufiq saat diwawancarai, Senin (1-7-2024).
Dia menjelaskan, beberapa ruas itu seperti Tajab - Adijaya di Waykanan yang menggandeng PT PSMI (Pemuka Sakti Manis Indah).
"Kita mulai tahun ini. Jadi nanti kita yang menangani aspalnya, sedangkan mereka pondasinya," jelasnya.
Lalu, penanganan ruas Adijaya - Tulungrandu juga menggandeng salah perusahaan swasta.
"Kita bangun rigid sepanjang 50 meter dan mereka nanti 100 meter," sebutnya.
Selain itu, dia menjelaskan, penanganan ruas jalan Talangpadang - Ngarip, Dinas BMBK juga melibatkan PT Pertamina Geothermal Energy (PGE).
"Misalkan pas lagi longsor, itu kita tangani bersama (PGE). Kalau ada jalan yang rusah juga mereka yang menangani," terangnya.
Terakhir untuk ruas Sanggi - Suoh di Tanggamus, menurut dia, ada dua perusahaan swasta yang dilibatkan. Yaitu: PT Natarang Mining dan Tanggamus Elektrik Power (TEP).
Menurut dia, Dinas BMBK masih mendata ruas-ruas jalan yang terdapat perusahaan swasta agar bisa ikut terlibat dalam memelihara infrastruktur jalan.
"Ini lagi kita data, selanjutnya kita ajak kerjasama begini. Sudah ada beberapa yang terdata, nanti kita panggil terkait dengan kerjasama ini," ajaknya.
Dia mengungkapkan, keterlibatan perusahaan swasta dalam penanganan infrastruktur di Lampung sudah diinisiasi dari tahun-tahun sebelumnya.
"Inisiasinya sudah dari tahun-tahun sebelumnya, tapi tahun ini mulai berjalan," ujarnya.
Sementara, Penjabat (Pj) Gubernur Samsudin berharap, seluruh perusahaan swasta di Lampung bisa ikut terlibat menangani infrastruktur jalan.
"Kita ingin mengajak perusahaan untuk bersama-sama memikirkan jalan yang dilalui," ajaknya.
Terlebih, menurut dia, anggaran pemprov untuk penanganan infrastruktur sangat terbatas.
Alhasil, pembangunan infrastruktur pun tak bisa cepat karena anggaran terbatas.
"Kalau harapannya dalam waktu yang cepat, anggaran kita terbatas. Jadi pemerintah juga bisa kewalahan," sebutnya.
Sehingga, menurut dia, salah satu solusi untuk menangani infrastruktur jalan dengan melibatkan perusahaan dan pihak-pihak terkait.
Dia meyakini, dengan adanya keterlibatan dari perusahaan swasta, penanganan infrastruktur jalan di Lampung bisa lebih cepat. Sesuai dengan harapan masyarakat. (**)
Editor: Agung Darma Wijaya
E-Mail: harianmomentum@gmail.com