MOMENTUM, Pesawaran -- Siklus produksi karet yang mengenal masa gugur daun dan masa produktif menjadi perhatian Regional Head PTPN I Regional 7 Tuhu Bangun.
Saat memantau pola sadap malam di Afdelin I Kebun Waylima, Pesawaran Kabupaten, Selasa malam 23 Juli 2024, ia mengingatkan semua elemen di kebun untuk memanfaatkan musim getah deras.
“Kita tahu di karet ini ada golden period atau juga disebut golden time produksi. Yakni, pada triwulan pertama dan triwulan kedua. Sementara triwulan ketiga dan keempat memasuki musim gugur daun atau trek. Jadi, saya minta gali produksi secara maksimal di periode emas ini untuk mengejar kemungkinan defisit produksi pada triwulan ketiga dan keempat,” kata Tuhu Bangun.
Tuhu Bangun datang hanya ditemani sopir dan seorang staf tanpa pemberitahuan. Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja Perkebunan Nusantara (FSP BUN) Nasional dua periode ini langsung menemui Manajer Kebun Way Lima Sasmika Dwi Suryanto yang sedang berada di lokasi persiapan Planters Bootcam bagi 48 orang Karyawan Pimpinan PTPN I Regional 7 penerimaan tahun 2023, di Bronjong, tak jauh dari Kantor Central.
Kordinasi secara cepat, seluruh personel Kebun Way Lima, dari manajer sampai para mandor merapat ke salah satu pondokan, wisata sungai Bronjong untuk menggelar diskusi dan rapat kecil.
Dalam laporannya, Sasmika memaparkan kondisi terkini disambung Asisten Kepala Tanaman Prisifal Yudi Ferdian memaparkan pencapaian produksi disambung para Asisten Tanaman menyampaikan kinerja Afdeling. Beberapa data yang disampaikan menunjukkan kinerja Kebun Way Lima masih cukup produktif dengan pencapaian 100 persen di atas RKAP.
“Alhamdulillah, berkat kerjasama seluruh karyawan, terutama yang bekerja di lini lapangan, yakni para penyadap dan para mandor sadap, kami masih bisa memenuhi target yang disepakati. Bahkan, sampai kami lakukan sadap malam untuk bisa mengejar produksi. Terima kasih juga kepada manajemen yang mendukung kami selama ini,” kata Sasmika.
Sasmika juga melaporkan rencana kegiatan Kemah Motivasi dan Outbound bagi Karyawan Pimpinan yang akan dilaksanakan dua hari pada pekan depan. Sasmika yang juga Ketua Umum SPPN VII itu mengatakan, Kali Bronjong, tempat yang akan digunakan sebagai booth camp merupakan area wisata alam yang dimiliki PTPN I Regional 7. Air yang mengalir di sungai dengan dasar bebatuan itu berasal dari Gunung Pesawaran sehingga bening dan cocok untuk pariwisata lokal.
Saat meninjau sadap malam, Tuhu Bangun menyempatkan berbincang-bincang ramah dengan para pekerja. Ia menyampaikan apresiasinya kepada para penyadap yang bekerja keras untuk mengejar produksi, bahkan sampai bekerja di malam hari. Namun demikian, dia meminta pola sadap malam ini disepakati oleh semua pekerja dengan kesadaran sendiri.
“Dengan sadap malam, Bapak-bapak kan penghasilannya bertambah tinggi. Selain itu, di waktu siangnya bisa untuk pekerjaan lain di luar. Jadi, ini dengan kesadaran sendiri, ya,” kata dia.
Dari pemaparan data di Kantor dan melihat langsung pelaksanaan sadap malam, Tuhu bangun melihat masih ada ruang unit Way Lima untuk meningkatkan produksi dan produktivitas. Ia mengajak semua elemen di Kebun Way Lima untuk memanfaatkan potensi yang belum sepenuhnya tergali untuk dimaksimalkan.
“Mari bersama-sama kita semua fokus menggali produksi manfaatkan kondisi yang mendukung saat ini mulai dari pohon dan cuaca untuk menghasilkan produksi yang masksimal,” terang Tuhu.
Tuhu menyampaikan, semua Manajer Kebun di Regional 7 Supporting Co bersepakat bulan Oktober sampai dengan pertengahan November target produksi dalam RKAP dapat terpenuhi. Ia menyebut tiga kebun yang sebelumnya kurang maksimal kinerjanya sedang berupaya keras untuk bangkit.
“Jangan ada Kebun yang rapotnya merah. Masih ada kesempatan untuk memperbaiki sehingga secara akumulasi Regional 7 RKAP akan terlampui,” kata Tuhu.
Untuk meningkatkan produksi dan produktivitas, Tuhu Bangun menyebut bukan faktor fisik semata. Ia mengatakan, produksi akan naik seiring suasana hati para pekerja melaksanakan tugasnya. Seorang penyadap, kata dia, akan merasa nyaman dan ikhlas melaksanakan pekerjaan jika “dimanusiakan” oleh atasannya.
“Jangan jaim (jaga image) kepada pekerja. Ajak ngobrol tentang apa saja, tentang keluarganya, tentang anak-anaknya, yang ringan-ringan saja. Ngobrol juga apa kendalanya dalam bekerja. Sedapat mungkin kita memberi solusi, memberi penghargaan atau reward, bahkan sekadar senyum ramah saja sudah merupakan penghargaan karena merasa dimanusiakan. Saudara-saudara kita para penyadap itu adalah ujung tombak produksi,” kata Tuhu Bangun.
Manajemen Unit Waylima
Atas kunjungan Region Head PTPN I Reg.7 pak Tuhu Bangun Kami berterimakasih dan merasa termotivasi dg kunjungan beliau. Insya Alloh menjadi penambah semangat kami dalam menuntaskan pencapaian target hingga akhir tahun, urai Manajer Unit Way Lima Sasmika Dwi Suryanto.
“Kita akan optimalkan potensi dengan memanfaatkan peluang dan momentum yang ada. Di Field-field yang saat ini masih relatif bagus kondisi daunnya (belum gugur daun) akan kita optimalkan di Bulan Juli ini dg stimulan dua rotasi. Bulan selanjutnya akan dilakukan secara selektif sesuai kondisi tanaman,” kata Ketua Umum SPPN VII.
Selain itu, mengupayakan pemenuhan HK Deres dengan menjaga motivasi penderes yang sebagian besar adalah Penderes borong dengan usulan untuk kembali memberlakukan premi kehadiran dan premi progresif bagi penderes borong di areal produktif.
Melakukan uji coba kenaikan tarif borong di ATTP untuk produksi lateks (high grade).
“Menerapkan disiplin sadap dengan menerapkan Tri Tertib Sadap Karet: Tertib Waktu Sadap, Tertib Mutu Sadap, Tertib Pungut Hasil,” tegas Sasmika.
Di samping itu dilakukan reward dan punishment antara lain penghargaan untuk penderes terbaik dan teguran atau peringatan. Selain itu pembinaan skill penyadap dengan tapping school.(*)
Editor: Muhammad Furqon
E-Mail: harianmomentum@gmail.com