MOMENTUM, Mesuji -- Sekda Kabupaten Mesuji, Syamsudin meminta Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) terus berupaya memberikan kontribusi positif dalam percepatan penurunan stunting. Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2023, Mesuji berada di angka lima persen atau di bawah angka prevalensi nasional.
"Hasil survei tersebut berkat dukungan dari berbagai program intervensi spesifik dan sensitif lintas sektor terkait tingkat Provinsi, Kabupaten maupun Desa," kata Syamsudin mewakili Bupati Mesuji Febrizal Levi Sukmana di Aula Tabek Oy, Kantor Bupati Mesuji. Kamis, 25 Juli 2024.
Melalui Aksi Gebermas Untuk Lampung Berjaya Indonesia Emas 2045, yang digagas dalam rapat OPD setempat. Pemerintah Kabupaten Mesuji tetap berkomitmen membangun sinergi yang kuat mengurangi angka stunting.
"Tanpa ada komitmen, sinergi dan koordinasi yang kuat, cepat dan tepat antara seluruh pemangku kepentingan, baik pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta, dalam mencapai tujuan bersama, mengurangi angka stunting di Kabupaten Mesuji. Maka gerakan kita hari ini pastinya akan sia-sia dan sebatas semboyan," ungkap Syamsudin.
Stunting merupakan indikator buruknya status gizi pada anak, hal ini berdampak negatif pada tumbuh kembang dan prestasi anak di masa depan.
Adanya penurunan angka stunting yang menjadi indikator utama Sumber Daya Manusia (SDM) manusia lebih berkualitas dan berdaya saing. Tentunya didasari dengan penguatan deteksi intervensi spesifik maupun sensitif secara kolaboratif.
Kegiatan ini sekaligus langkah kongkret dan wujud komitmen kita bersama dalam mengatasi masalah stunting yang masih menjadi tantangan serius bagi pembangunan. Saya mengajak seluruh pemangku kepentingan melaksanakan kerja nyata, kerja keras dengan membangun sinergi, kolaborasi, dan akselarasi, bersama masyarakat,swasta, organisasi non pemerintah, dunia usaha, dunia kerja, serta pihak-pihak lainnya dalam menurunkan Stunting", jelasnya (**)
Editor: Muhammad Furqon
E-Mail: harianmomentum@gmail.com