Jangan Kaku-kaku Amat Om Bambang

Tanggal 28 Sep 2024 - Laporan Adipati Opie - 2229 Views
Adipati Opi, Wartawan Harian Momentum Biro Kota Metro

MOMENTUM, Metro--Saya bingung harus manggil apa. Karena saya belum tahu betul sifat dan karakter sosok Bambang Iman Santoso yang notabanenya sekarang ini jadi Calon Walikota Metro periode 2025-2030. 

Pak Bambang, Om Bambang, atau Bang Bambang. Tapi supaya didengar lebih akrab, saya panggil Om Bambang aja ya Om. Enggak apa kan..!!! 

Sejauh ini, perjalanan politik Om Bambang sebagai Calon Walikota Metro persis sama kebanyakan dengan calonkada lainnya. 

Turun ke lapangan, berjumpa dengan warga, menyapa warga dan ngobrol ngalor-ngidul. Sudah pasti biasanya begitu. 

Apalagi di momentum pilkada ini. Rajin turun ke lapangan seperti diwajibkan untuk memperkenalkan diri dan visi misi ke khalayak masyarakat. 

Tentu dengan satu tujuan. Menarik empati masyarakat. 

Ada saudara jauh yang kebetulan sudah pernah bertemu dan berbincang dengan Om Bambang. 

Pada momen itu, obrolan yang dibahas seputar perkenalan dan tujuan Om Bambang maju sebagai calon Walikota Metro. 

Saudara jauh saya itu menceritakan sedikit obrolannya dengan Om Bambang. Tidak beda jauh, ngalor-ngidul saja. 

"Orangnya kaku, seperti kurang tanggap membuka obrolan yang menarik yang bisa memancing empati warga yang didatanginya," begitu kata saudara jauh saya ini. 

Entah kenapa, mendengar sedikit ceritanya itu, saya seolah langsung mendapat inspirasi untuk menulis karya jurnalistik ini. 

"Jangan Kaku-kaku amat Om Bambang. Luwesin aja. Jangan terlalu formal". 

Sedikit saran dan kritik untuk Om Bambang supaya obrolan yang di bahas dengan warga menarik penasaran keingintahuan warga dan klimaksnya dapet. 

Satu, sebelum bertemu warga. Usahakan dulu kita kenal lingkungannya. tahu akar aspirasi yang diinginkan warganya serta tahu solusi cara memperjuangkan aspirasi warga. 

Dua, jangan terlalu menyuarakan iming-iming visi misi. Karena warga pasti menilai itu cuma Omdo (Omong Doang). 

Tapi lebih fokuslah ke aspirasi dan keinginan warga di lingkungan itu. Gali lebih dalam informasi dari warga seputar harapannya untuk pembangunan lingkungan sekitar. 

Apa yang belum tersentuh oleh tangan pemerintah..?? Apa yang harus dibenahi..?? dan apa yang diinginkan warga ketika nanti kalau-kalau Om Bambang jadi. 

Ketiga, usahakan buka obrolan lebih dulu di setiap momen apapun. Jangan kaku apalagi nunggu di tanya warga terlebih dahulu. 

Keempat, siapkan strategi kebijakan yang matang yang tujuannya untuk kepentingan masyarakat. 

Kelima, jalin ke akraban dengan masyarakat. Salah satu caranya dengan kedekatan sosial. Biasanya, kalau sudah ada kedekatan sosial, warga tidak sungkan menumpahkan harapan dan aspirasinya. Ini momentumnya untuk menarik simpati warga. 

Dah lima itu aja, semoga Om Bambang berkenan menerima saran dan kritikan saya. 

Semoga bisa diterapkan. Karena tidak menutup kemungkinan, saran dan kritik saya ini bisa jadi dicolong dengan calon sebelah. 

Tabik...  

Editor: Agus Setyawan


Comment

Berita Terkait


Kisah Samsul, Si Pembual ...

MOMENTUM--Ternyata Samsul tak hanya hobi rombak pejabat diam-diam ...


Kisah Samsul, Hobi Rombak Pejabat ...

MOMENTUM--Alkisah, di suatu provinsi, ada seorang pemimpin yang b ...


Seperti Kentut ...

MOMENTUM-- Anda tahu kentut? Ya, suara tanpa bentuk itu merupakan ...


Yus Bariah, Tidak Bersalah ...

MOMENTUM -- Di pengadilan, ada sebutan hakim nonpalu. Yaitu, peng ...


E-Mail: harianmomentum@gmail.com