MOMENTUM, Bandarlampung -- Dua pesilat Lampung dipanggil Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI) untuk mengikuti pelatihan nasional (Pelatnas) pencak silat guna menghadapi dua even besar tingkat dunia dan ASEAN.
Pesilat Lampung Muhamad Wildan di kelas E Putra dan Sadan Ahmed Sidik Lisanaka di kelas H Putra akan mengikuti pelatnas jangka panjang 33nd SEA Games 2025 di Thailand.
Muhamad Wildan secara khusus akan dimasukkan dalam tim IPSI yang akan bertanding di even internasional lainnya di Uzbekistan.
Kedua pesilat tersebut diharapkan sudah di Padepokan Pencak Silat Indonesia di TMII Jakarta, pada Selasa, 8 Oktober 2024. Mereka diantarkan Sekretaris Umum Pengprov IPSI Lampung, Riagus Ria pada Jumat 4 Oktober 2024 menuju pelatnas.
Kepada Ketua Bidang Disiplin Pengprov IPSI Lampung, Tata Djaendar Muda mengatakan, keberangkatan mereka sudah dilengkapi dokumen sesuai permintaan PB IPSI.
“Alhamdulillah, mereka berdua mendapat panggilan resmi ke PB IPSI, dan untuk kelengkapan dokumennya sudah disiapkan oleh Pengprov IPSI Lampung. Intinya kami akan mendukung penuh seluruh kegiatan positif pesilat Lampung demi kemajuan atlet secara probadi dan Lampung sebagai daerah asal mereka,” kata Tata, Jumat 4 Oktober 2024.
Pemanggilan dua pesilat Lampung yang baru meraih medali emas di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut itu, menurut Tata, menjadi bukti bahwa program yang dilakukan IPSI Lampung di bawah kepemimpinan Faishol Djausal sudah benar.
“Selain dua pesilat medali emas itu, kabarnya para peraih perunggu juga sudah dicadangkan untuk turun di pelatnas, dan masih menunggu panggilan resminya nanti. Tentu, ini merupakan sebuah prestasi yang membanggakan. Mengingat kini pencak silat Lampung bisa diharapkan menjadi kekuatan baru Indonesia,” katanya.
Disiplin Harus Tegak
Sementara mengenai penegakan disiplin di Pengprov IPSI Lampung, Tata menegaskan bahwa soal disiplin sudah sebagai harga mati di IPSI Lampung.
“Disiplin adalah harga mati yang tak bisa ditawar-tawar lagi. Kami memulai semuanya dari disiplin di semua lini. Tidak ada anak emas di IPSI Lampung, tidak ada yang boleh bermain-main dengan egoisnya pribadi, karena organisasi punya aturan yang jelas dan tegas,” sambungnya.
Menurut Tata, sesuai dengan perintah ketua umum IPSI Lampung, bahwa organisasi ini harus berjalan sebagaimana mestinya, dan tidak boleh sebagai ajang main-main.
“Sebab, dari organisasi yang berjalan baik lah, maka hasilnya akan mengikuti baik. IPSI akan menghasilkan pesilat berkualitas baik dan bermental baik, jika peraturan organisasi ditegakkan. Taka da egoism perguruan di sini. Tidak ada egoism pribadi di sini, yang ada ada;lah penegakan disiplin IPSI. Titik,” katanya.
Jika produk yang bagus sudah dihasilkan, maka harus ditingkatkan program kerjanya sehingga bisa berhasil lebih baik ke depannya.
Tata mengimbau seluruh pihak yang terkait dan berkaitan dengan IPSI Lampung agar menjadi satu tim yang bertujuan sama, yakni membangun prestasi Pencak Silat Lampung sebaik-baiknya dan setinggi-tingginya. (**)
Editor: Muhammad Furqon
E-Mail: harianmomentum@gmail.com