Harianmomentum.com--Para petani di Kabupaten Mesuji, tak perlu khawatir lagi dengan masalah permodalan dan pemasaran hasil panen, khususnya padi. Bupati Khmami telah merancang skema program baru untuk mengatasi masalah tersebut.

Masalah permodalan yang menjadi kendala utama para petani setiap musim tanam, akan diatasi melalu kerja sama dengan Bank Nasional Indonesia (BNI) dan Bank Rakyat Indonesia (BRI).

“Kita jalin kerja sama dengan BNI dan BRI untuk memberikan pinjaman modal kepada para petani. Jadi nanti saat musim tanam, petani tidak lagi terkendala   masalah modal,” kata Khamami, pada harianmomentum.com, Sabtu (6/1).

Dia melanjutkan, untuk masalah pemasaran juga sudah dirancang formula jitu, agar petani tidak perlu pergi jauh ke luar daerah untuk menjual hasil panen dengan harga yang baik. 

“Nanti semua hasil panen petani kita tampung dengan harga yang baik dan stabil. Dengan begitu, petani tidak perlu ke luar daerah untuk mendapat harga jual yang baik,” terangnya.

Dia menjelaskan, skema pemasaran hasil panen petani itu dilakukan dengan melibatkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). 
“BUMDes yang akan menampung dan membeli hasil panen petani melalui dana penyertaan. Kemudian dari BUMDesa diteruskan ke penampungan Rice Milling Plant (RMP) untuk dijual ke Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Mesuji,” jelasnya.

Selanjutnya, dari BUMD Kabupaten Mesuji akan disalurkan kepada seluruh pegawai pemkab setempat.

“Beras hasil panen petani itu dijual ke seluruh pegawai pemkab. Kita terapkan kewajiban bagi seluruh pejabat eselon II, III dan IV untuk membeli beras petani melalui BUMD , minimal 10 kilogram per bulan,” terangnya.

Menurut Khmami, skema program pembelian beras petani itu mulai diterapkan tahun ini. 

“Ya, tahun ini mulai kita terapkan. Mudah- mudahan melalui skema ini akan lebih memaksimalkan capaian upaya peningkatan kesejahteraan petani di Kabupaten Mesuji,” harapnya. (ish)