Konferwil XVI IPNU, Basuki Sebut Tiga Ancaman Besar bagi Generasi Muda

Tanggal 23 Des 2024 - Laporan Ikhsan Ferdiyanto - 105 Views
Ketua Komisi II DPRD Lampung, Ahmad Basuki dalam Konferwil XVI IPNU Lampung. Foto. Ist.

MOMENTUM, Bandarlampung--Ketua Komisi II DPRD Provinsi Lampung, Ahmad Basuki memberikan pandangan strategis dalam Konferensi Wilayah (Konferwil) XVI Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Lampung. 

Basuki menyoroti tiga ancaman besar yang harus dihadapi generasi muda, yaitu penyalahgunaan narkotika, judi online, dan pinjaman online ilegal (pinjol). 

Selain itu, ia menekankan pentingnya peran generasi muda sebagai agen penentu perubahan dalam pembangunan bangsa melalui politik kebangsaan dan politik praktis (politik wasilah).

Dia menggarisbawahi tiga isu krusial yang harus mendapat perhatian serius agar tidak menjadi penghambat dalam mewujudkan visi Indonesia Maju 2045.

Pertama, penyalahgunaan narkotika. Menurutnya, narkotika tidak hanya merusak fisik tetapi juga mental dan masa depan generasi muda. Ia mengimbau kader IPNU Lampung untuk terus mengedukasi masyarakat tentang bahaya narkotika dan berperan aktif dalam kampanye anti-narkotika.

"Selanjutnya judi online, yang semakin merajalela di kalangan anak muda, merusak moral, keuangan, dan sosial. Generasi muda harus menjadi pelopor gerakan menolak judi online dan menyadarkan orang-orang di sekitar mereka tentang dampak negatifnya,” tegas Abas, Sabtu 21 Desember 2024.

Ia juga menyoroti jebakan pinjaman online ilegal yang sering kali merugikan generasi muda. "Bijaklah dalam mengambil keputusan finansial. Jangan sampai terjebak dalam praktik pinjol ilegal yang merugikan,” ujarnya.

Dia menekankan, pentingnya generasi muda memahami politik kebangsaan sebagai dasar menjaga persatuan dan membangun bangsa. 

Ia menjelaskan bahwa politik kebangsaan harus berorientasi pada nilai-nilai Pancasila dan kepentingan rakyat.

Selain itu, ia mengajak kader IPNU untuk memahami politik praktis (politik wasilah) sebagai sarana perjuangan dalam mengatasi tantangan bangsa.

“Politik wasilah adalah alat, bukan tujuan. Gunakan politik untuk memperjuangkan keadilan, kesejahteraan, dan keberlanjutan pembangunan,” jelasnya.

Dia menuturkan, generasi muda sebagai agen penentu perubahan. Ia menyerukan agar generasi muda tidak hanya menjadi agen perubahan, tetapi lebih dari itu, sebagai agen penentu perubahan. 

“Generasi muda bukan sekadar penggerak, tetapi penentu arah perubahan bangsa. Masa depan Indonesia ada di tangan kalian. Jadilah generasi yang mampu menentukan langkah besar menuju Indonesia Maju 2045,” tegasnya.

Abas mengajak kader IPNU Lampung untuk mengambil peran aktif dalam menyelesaikan berbagai persoalan bangsa. 

“Hindari narkotika, judi online, dan pinjol ilegal. Perkuat peran kalian dalam politik kebangsaan dan politik wasilah, serta jadilah penentu perubahan yang membawa Indonesia menuju kemajuan,” tutupnya. (**)

Editor: Muhammad Furqon


Comment

Berita Terkait


Diikuti 3000an Kader, PKS Lampung Gelar Sekol ...

MOMENTUM, Bandarlampung--Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Kead ...


Menuju Musda, Aprozi Alam Optimistis Pimpin G ...

MOMENTUM, Bandar Lampung--Dinamika politik di tubuh Golkar Lampun ...


Konferwil XVI IPNU, Basuki Sebut Tiga Ancaman ...

MOMENTUM, Bandarlampung--Ketua Komisi II DPRD Provinsi Lampung, A ...


Aprozi Alam: Moderasi Beragama Jadi Pondasi P ...

MOMENTUM, Bandar Lampung-- Anggota DPR RI Komisi VIII, Aprozi Ala ...


E-Mail: harianmomentum@gmail.com