MOMENTUM, Bandarlampung--Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung mengusulkan kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi untuk tahun 2025.

Dalam surat Nomor 500.10.8/6265/V.25/2024, Lampung mengusulkan kuota BBM jenis solar 994.924 kiloliter atau setara 994.924.000 liter.

Usulan itu mengalami kenaikan dibandingkan dengan kuota tahun 2024 yang ditetapkan 852.697.000 liter.

Sedangkan, BBM jenis pertalite diusulkan 823.812 kiloliter atau 823.812.000 liter. 

Sama seperti solar, pertalite juga diusulkan meningkat jika dibandingkan dengan kuota 2024, sebesar 748.883.000 liter.

Begitu disampaikan Kepala Bidang Energi Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Lampung Sopian Atiek saat diwawancarai, Kamis (2-1-2025).

"Untuk kuota BBM subsidi tahun 2025 sudah kita usulkan kepada BPH Migas," kata Sopian.

Dalam surat itu, disebutkan bahwa usulan kuota BBM 2025, mengacu pada beberapa hal. 

Pertama, Lampung merupakan gerbang Pulau Sumatera serta menjadi jalur transportasi dan distribusi logistik utama. Baik dari Pulau Jawa ke Sumatera atau sebaliknya.

Lampung juga memiliki lima jalur lintas: Lintas Tengah, Lintas Barat, Lintas Pantai Timur dan Lintas Pantai Barat.

Kedua, kebutuhan BBM jenis solar dan pertalite dihitung dengan mempertimbangkan laju pertumbuhan ekonomi Lampung.

Kemudian, laju pertumbuhan kendaraan rata-rata pertahun dan prognosa realisasi penyaluran BBM tahun 2024.

Meski demikian, Sopian mengakui, untuk kuota BBM subsidi tahun 2024 diprediksi masih tersisa.

Menurut dia, untuk penyaluran solar tahun 2024 hingga bulan November mencapai 671.989.000 liter atau sekitar 78,83 persen dari kuota yang ditetapkan 857.813.000 liter.

Sedangkan penyaluran pertalite mencapai 638.283.000 liter atau 81,32 persen dari kuota 784.883.000 liter. (**)