Harianmomentum.com--Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pujiastuti dilihat terlalu fokus pada kebijakan populis seperti penenggelaman kapal pencuri ikan.
Akan tetapi kurang dalam kebijakan-kebijakan substansif yang bertujuan mendorong angka ekspor produk kelautan dan perikanan yang terus turun dalam lima tahun terakhir.
"Bu Susi selama ini lebih banyak mengambil kebijakan yang memiliki aspek populis. Sementara pengusaha ini juga butuh diayomi," ujar Direktur The National Maritime Institute (Namarin) Siswanto Rusdi kepada wartawan, seperti dilansir RMOL.co, Jumat (12/1).
Dia mengatakan bahwa sudah seharusnya Menteri Susi juga memperhatikan pengusaha dan investor di sektor kelautan dan perikanan. Hal itu juga harus berimbang dengan kebijakan yang sudah dilaksanakan Kementerian KKP selama ini.
Dengan seimbangnya keberpihakan Menteri Susi terhadap nelayan dan pengusaha bisa meningkatkan industri perikanan Indonesia lebih cepat. Saat ini, angka ekspor perikanan terus turun, bahkan mencapai titik terendah dalam lima tahun terakhir.
Data Kementerian KP, pada 2012 volume ekspor produk perikanan dan kelautan berada di angka 1.240.008 ton, dan terus turun di tahun-tahun berikutnya. Pada 2016, nilai ekspor produk tersebut di angka 1.075.195 ton. Periode Januari-November 2017, berada di angka 979.910 ton.(red)
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com