Harianmomentum.com - Otoritas Jasa Keuangan
(OJK) Provinsi Lampung menyebutkan total aset perbankan di daerah ini per
November 2017 mengalami pertumbuhan 11,68 persen (yoy) dari Rp73,2 triliun
menjadi Rp81,1 triliun.
Kepala Bagian Pengawas Perbankan, INKB dan Pasar Modal OJK
Provinsi Lampung Mendi Rahmadi, mengatakan, pertumbuhan asset perbankan
diakselerasi oleh pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga yang meningkat,
masing-masing sebesar 10,02 persen dan 12,59 persen dibanding November 2016.
Total penyaluran kredit pada November 2017 tercatat Rp60,3
triliun atau meningkat Rp5,5 triliun dari November 2016 sebesar Rp54,8 triliun.
Sedangkan untuk DPK (dana pihak ketiga) per November 2017 tercatat Rp45,17
triliun atau meningkat Rp5 triliun dari November 2016 sebesar Rp40,1 triliun.
"Kondisi itu dikarenakan kebanyakan masyarakat atau
investor Lampung yang tidak melakukan penempatan dananya di perbankan Lampung,
sehingga diambil kesimpulan ada dua hal yaitu bank belum berhasil menghimpun
dana masyarakat atau memang masyarakat/investor yang tidak tertarik deposito
atau investasi di perbankan Lampung," katanya kepada media di
Bandarlampung, Senin, (15/01).
Dari sisi perbankan di Lampung, kualitas penyaluran kredit
relatif baik. Terlihat dari data rasio non performing loan (NPL) perbankan
Lampung per November 2017 cukup rendah sebesar 2,53 persen atau Rp1,53 triliun.
Jumlah tersebut meningkat 0,02 persen dari November 2016 sebesar 2,51 persen
atau Rp1,17 triliun.
Per Desember 2017 Bank Umum yang berada di wilayah kerja
Kantor OJK Lampung terdiri dari, 1 KPBU, 2 Kanwil, 64 KC dan 332 KCP.
Sedangkan untuk BPR/BPRS terdiri dari 37 KP BPR/S dan 37 KC BPR/S.
Ditahun 2017 Kantor OJK Lampung memberikan ijin pembukaan
kantor sebanyak 5 kantor, 24 izin penutupan kantor dan 19 izin pemindahan
alamat kantor.
"Dikeluarkannya 24 izin penutupan kantor perbankan
karena tergantung dari perhitungan keuntungan bisnis masing-masing bank yang
melakukan penutupan," jelasnya.
Selanjutnya, pada sektor Industri Keuangan Non Bank, tercatat
jumlah piutang pembiyaan Lampung pada November 2017 sebesar Rp7.292 miliar atau
1,7 persen dari piutang pembiayaan nasional dengan rata-rata pertumbuhan
piutang pembiayaan Lampung tahun 2017 ialah sebesar 1,84 persen.
"Pencapaian ini jauh lebih baik dibandingkan rata-rata pertumbuhan piutang
pembiayaan Lampung tahun 2016 sebesar -0,45 persen," ujar Mendi.
Dari NPF perusahaan pembiayaan Lampung bulan November 2017
ialah sebesar 1,95. Penyaluran piutang pembiayaan terbesar ialah dari sektor
perdagangan dan rumah tangga yaitu sebesar 26,2 persen dan 15,9 persen.
Data per November 2017, total aset dan nilai investasi dana
pensiun PT BPD Lampung masih sebesar 0,047 persen dari total aset dan nilai
investasi dana pensiun nasional. Selama tahun 2017 hingga November 2017, total
aset PT BPD Lampung mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 0,95 persen.
Sementara nilai investasi dana pensiun PT BPD Lampung mengalami pertumbuhan
rata-rata sebesar 0,98 persen.
Terakhir kinerja Sektor Pasar Modal, jumlah investor di
Lampung per Oktober 2017 ialah tercatat sebanyak 8.379 atau 0,85 persen dari
jumlah investor nasional dengan rata-rata pertumbuhan investor di Lampung tahun
2017 sebanyak 2,5 persen.
Sementara itu, pada Desember 2016, jumlah investor di
Lampung hanya sebanyak 4.417 investor. Sedangkan transaksi efek di Lampung
tercatat Rp258,55 miliar dengan rata-rata transaksi efek di Lampung periode Januari
-Oktober 2017 sebesar Rp681,6 miliar
Dalam rangka peningkatan indeks, sepanjang OJK Provinsi
Lampung telah melaksanakan sebanyak 38 kegiatan Sosialisasi dan Edukasi dan 2
kegiatan recycling di berbagai kota dan kabupaten di Provinsi Lampung.
Pada awal tahun 2018, Ojk juga akan melakukan re-branding
contact center yang sebelumnya di nomor 1500655 menjadi kontak OJK 157, yang di
dukung dengan infrastruktur yang lebih andal dan layanan yang lebih cepat. (ica)
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com