MOMENTUM, Bandarlampung--Pembina Perjuangan Rakyat Nusantara Resmen Kadapi turut buka suara terkait banyaknya sorotan dan kritik terhadap PT Sugar Group Company (SGC). Terutama soal Hak Guna Usaha (HGU).

Kadapi pun meminta agar berhenti merundung (bully) SGC yang dinilai mampu menyerap 60 ribu tenaga kerja dan memenuhi kebutuhan 13 persen gula konsumsi rumah tangga.

Jangan sampai polemik terkait HGU yang berkepanjangan justru menghilangkan potensi investasi di Lampung.

"Tak mudah mendatangkan investor yang bisa menyerap begitu banyak tenaga kerja dan memasok kebutuhan gula konsumsi nasional," kata Kadapi.

Selain itu, dia juga menilai SGC merupakan perusahaan yang peduli terhadap masyarakat dan pendidikan.

Karena itu, dia mengingatkan, jangan sampai polemik tersebut akan mengganggu tenaga kerja dan produktivitas yang mengganggu kebutuhan gula konsumsi nasional.

"Jika ada masalah, para pihak yang berkepentingan tinggal duduk bareng agar ketemu data yang akurat luas lahan PT SGC," sarannya.

Dia juga yakin PT SGC tak menghendaki adanya kesimpangsiuran sehingga dianggap zolim.

Belakangan ini, polemik soal berapa luas lahan sesungguhnya SGC. Ada yang mengatakan lahannya 75.600 ha pada tahun 2019, Kantor ATR/BPN Tulangbawang mencatat 86.000 ha, situs resmi DPR RI menyebutkan 116.000 ha, sementara BPS pada 2013 mencatat 141.000 ha. (**)