MOMENTUM, Bandarlampung--Seratus ribu siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) mengikut tes kemampuan akademik (TKA).

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lampung Thomas Amirico mengatakan, TKA itu dilakukan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.

"Kita sudah mulai melakukan TKA dari tanggal 3 sampai 6 November. Ada seratusan ribu siswa yang ikut," kata Thomas saat diwawancarai, Senin (3-11-2025).

Dia menyebutkan, tes tersebut diikuti oleh 529 SMA dan 477 SMK. Terdiri dari negeri dan swasta.

"Tesnya dilakukan di sekolah masing-masing dengan menggunakan komputer atau laptop," sebutnya.

Dia menjelaskan, TKA itu dilaksanakan sebagai salah satu persyaratan untuk masuk perguruan tinggi.

Sehingga, soal yang ada dalam TKA sama dengan ujian masuk perguruan tinggi.

"Melalui tes ini, mereka juga bisa mengenal soal-soal dan materi lebih awal," jelasnya.

Dia pun berharap, siswa yang hendak masuk ke perguruan tinggi dapat lebih siap.

"Alhamdulillah, sejak pagi semua sekolah sudah berjalan lancar dan tidak ada kendala berarti," tuturnya.

Disdikbud Lampung juga menurunkan tim untuk melakukan monitoring dan pengawasan. 

Untuk hasil tersebut dikelola langsung oleh Kemendikdasmen dan tidak mempengaruhi nilai raport siswa.

"Tapi akan ada sertifikat TKA yang menjadi salah satu syarat bagi siswa saat melanjutkan ke perguruan tinggi," jelasnya.

Selain dari pusat, Disdikbud juga bakal mengadakan TKA bagi siswa kelas XII yang dibagi menjadi lima level.

Setelah tahap pertama selesai, Disdikbud akan menganalisis hasil untuk mengetahui capaian siswa dan menentukan strategi pembelajaran lanjutan.

"Dari hasil tes pertama, kami bisa melihat sejauh mana kemampuan siswa dan target capaian yang perlu dikejar. Nantinya guru bisa mengatur pembelajaran berdasarkan kebutuhan masing-masing siswa," ungkapnya.

Menurut dia, dari hasil TKA itu, guru dapat memetakan kemampuan tiap siswa dan menargetkan peningkatan poin tertentu setiap bulan hingga Juli 2026.

"Misalnya target nilai 700, kalau sekarang baru 400 berarti masih kurang 300 poin. Itu bisa dibagi dalam tujuh bulan ke depan, jadi guru tahu berapa peningkatan yang harus dicapai tiap bulan," tutupnya. (**)