MOMENTUM, Bandarlampung -- Kepala Kantor Pertanahan Kota Bandarlampung, Albert Muntarie, mengajak seluruh pegawai memperkuat disiplin, tanggung jawab, dan integritas melalui penerapan 10 Budaya Malu Pegawai. Ajakan tersebut disampaikan saat memimpin apel pagi di halaman Kantor Pertanahan, Senin (3-11-2025).

Albert menegaskan, kedisiplinan merupakan cermin integritas seorang pegawai dan menjadi dasar dalam memberikan pelayanan publik yang berkualitas. Ia mengingatkan agar apel pagi tidak dianggap sebagai rutinitas semata, tetapi sebagai sarana memperkuat kekompakan dan menyamakan visi kerja.

“Kedisiplinan adalah cermin integritas seorang pegawai. Apel ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk bekerja dengan hati, menjunjung nilai tanggung jawab, dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” ujar Albert.

Selain mempertegas pentingnya disiplin, ia juga mendorong seluruh pegawai untuk menanamkan nilai-nilai etika dan karakter ASN melalui 10 Budaya Malu Pegawai, yang menjadi pedoman dalam bekerja dan berperilaku di lingkungan kantor maupun masyarakat.

10 Budaya Malu Pegawai Kantor Pertanahan Kota Bandarlampung:

1. Malu terlambat masuk kantor

2. Malu tidak ikut apel

3. Malu tidak masuk kerja tanpa alasan

4. Malu sering minta izin tidak masuk kerja

5. Malu bekerja tanpa program kerja

6. Malu pulang sebelum waktunya

7. Malu sering meninggalkan kantor tanpa alasan

8. Malu bekerja tanpa pertanggungjawaban

9. Malu pekerjaan terbengkalai

10. Malu berpakaian tidak rapi dan tanpa atribut

Albert menekankan, penerapan budaya malu bukan sekadar slogan, melainkan gerakan moral untuk membentuk pegawai yang jujur, beretika, dan bertanggung jawab.

“Mari kita jadikan budaya malu ini bukan sekadar imbauan, tetapi menjadi kebiasaan. Karena perubahan besar selalu dimulai dari kedisiplinan kecil yang dilakukan setiap hari,” tegasnya.

Melalui penerapan nilai disiplin dan budaya kerja positif ini, Kantor Pertanahan Kota Bandar Lampung berkomitmen menghadirkan pelayanan publik yang profesional, transparan, dan berintegritas serta membentuk ASN yang berAKHLAK dan berorientasi pada kepuasan masyarakat. (**)