Ridho Sebut Desa Tertinggal di Lampung Berkurang

Tanggal 30 Jan 2018 - Laporan - 1153 Views
Gubernur Lampung M Ridho Ficardo pada pembukaan Raperda II DPD Apdesi Lampung. Foto. Ira.

Harianmomentum.com - Gubernur Lampung M Ridho Ficardo membuka Rapat Kerja Daerah (Rakerda) II DPD Asosiasi Pemerinah Daerah Indonesia (Apdesi) Provinsi Lampung di Gedung Bagas Raya, Bandarlampung, Selasa (30/01/2018).


Dalam sambutannya, Ridho menyebutkan berkurangnya jumlah desa tertinggal di Provinsi Lampung. Pada 2015 tercatat 380 desa tertinggal. Namun saat ini tinggal 117 desa tertinggal. Artinya ada sebanyak 263 desa tertinggal yang sudah dientaskan.


“Berdasarkan data statistik pada tiga tahun lalu, desa tertinggal kita ada 380 desa. Akhir tahun 2017, berkat kerja keras kita semua desa tertinggal di Lampung hanya 117 lagi. Itu adalah salah satu misi yang dibawa Program Gerbang Desa Saburai. Ini akan tetap kita pertahankan. Kalau nanti sudah tidak ada desa tertinggal tetap kita kasih,” kata Ridho di depan ribuan kades yang hadir.


Selanjutnya gubernur meminta dalam dua tahun ini, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) mampu menyelesaikan sisa 117 desa tertinggal tersebut.


Selain itu, Ridho juga memaparkan bahwa dalam dua tahun berturut-turut Provinsi Lampung meriah penghargaan dari pemerintah pusat sebagai desa terbaik nasional. Ia berharap prestasi ini tetap berlanjut di tahun-tahun mendatang. Untuk memacu semangat, Ridho juga meminta DPMD Provinsi Lampung memberikan reward kepada aparatur desa yang berhasil meraih prestasi.


“Desa di Lampung sudah dua tahun menjadi desa terbaik nasional. Ini sangat membanggakan, dan mudah-mudahan bisa mendapatkan lagi juara desa terbaik. Selain itu Program Gerbang Desa Saburai juga mendapatkan penghargaan di tingkat nasional,” jelas Ridho.


Tak hanya itu, Gubernur Lampung juga menyampaikan kesuksesan Provinsi Lampung menjadi lumbung pangan nasional nomor 4. Lampung surplus beras dari hasil panen 3,3 juta ton GKG, dalam satu tahun naik jadi 4,3 juta ton GKG.


Kuncinya, kata Ridho, adalah pembenahan saluran irigasi. Sebab di awal Ridho memimpin hampir 70 persen kondisi irigasi di Lampung dalam kondisi rusak.


“Setelah kita perbaiki, hari ini lebih 80 persen kondisinya sudah baik. Itu yang menjadi kunci meningkatnya hasil panen. Saya tahu di desa-desa masih banyak saluran irigasi yang belum terperbaiki. Maka saya minta agar didata, supaya bisa diselesaikan. Nanti dari Dinas PMD akan bekerjasama dengan Dinas pengairan,” kata dia.


Kemudian, Ridho juga menjanjikan akan membuatkan seragam batik bagi seluruh kepala desa di Lampung. Hal ini sesuai permintaan Ketua Apdesi Lampung, Suhardi Buyung.


“Gerbang Desa Rp60 miliar saja beres, batik nanti biar Pak Buyung cari motifnya yang keren, lalu kita belikan. Nanti bisa dibagikan pas acara rakercab,” kata Ridho disambut tepuk tangan para kades se-Lampung.


Sementara Kepala Apdesi Lampung, Suhardi Buyung menjelaskan yang hadir di gedung itu sekitar 70 persen dari semua kades yang ada di Lampung. Ia menjelaskan sejarah berdirinya Apdesi untuk meningkatkan harkat martabat para kades yang selama ini terkesan diabaikan.


“Apdesi lahir 2005 di Yogya. Karena kita lihat keadaan kades itu terpuruk, tidak punya apa-apa. Disitulah kita punya cita-cita untuk mengangkat harkat martabat kades di seluruh Indonesia. Dulunya setiap daerah punya organisasi masing-masing, disitu kita sepakat bagaimana semua organisasi kita rangkul jadi satu,” jelas Buyung. (ira).




Editor: Harian Momentum


Comment

Berita Terkait


Transaksi e-Katalog di Lampung Tembus Rp826,7 ...

MOMENTUM, Bandarlampung--Jumlah transaksi katalog elektronik (e-k ...


Penjabat Bupati Pringsewu Berkunjung ke Rumah ...

MOMENTUM, Pringsewu -- Penjabat Bupati Pringsewu, Marindo Kurniaw ...


Baturaja Bangun Sejumlah Infrastruktur dengan ...

MOMENTUM, Kotabumi--Pemerintah Desa Baturaja Kecamatan Sungkai Ut ...


Investasi Jadi Kunci Tingkatkan Pertumbuhan E ...

MOMENTUM, Bandarlampung--Investasi menjadi salah satu faktor dan ...


E-Mail: harianmomentum@gmail.com