Klinik Prodia Periksa Kesehatan dan Screening Thalasemia

Tanggal 22 Mar 2018 - Laporan - 6074 Views
?HUT ke-45 Prodia Lampung mengadakan pemeriksaan gratis kesehatan dan screening Thalasemia untuk awak media dan 100 mahasiswa Poltekkes. Foto. Ira.

Harianmomentum.com--Laboratorium Klinik Prodia menggelar pemeriksaan gratis kesehatan dan screening Thalasemia untuk awak media dan 100 mahasiswa/mahasiswi Poltekkes Tanjungkarang.


Kegiatan untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-45 Prodia, berlangsung di kantor Prodia di Pahoman, Bandarlampung, Rabu (21/3/2018).


Branch Manager Prodia Lampung Yudi Triyanto mengatakan, pengidap Thalasemia di Lampung cukup banyak, bahkan di beberapa kabupaten seperti Mesuji dan wilayah lainnya.


"Saat ini penyakit Thalasemia masih cukup tabu bagi masyarakat, meskipun sebenarnya di Lampung sendiri penderitanya cukup banyak. Untuk itu Prodia saat ini sangat gencar dalam mensosialisasikan penyakit ini," ujar Yudi.


Menurut Yudi, biaya yang cukup mahal menjadi kendala bagi masyarakat untuk melakukan tes / screening thalasemia. Padahal penyakit ini sendiri juga memerlukan biaya yang sangat besar untuk perawatan bagi penderitanya.


"Maka di usia Prodia yang ke-45 tahun di Lampung, kami ingin berkontribusi terhadap masyarakat melalui screening Thalassemia," kata


Dr. Deffy Julianty mengatakan, thalasemia merupakan penyakit kelainan darah yang diakibatkan oleh faktor genetika dan menyebabkan protein yang ada di dalam sel darah merah (hemoglobin) tidak berfungsi secara normal.


Zat besi yang diperoleh tubuh dari makanan digunakan oleh sumsum tulang untuk menghasilkan hemoglobin. Hemoglobin yang terdapat dalam sel darah merah berfungsi mengantarkan oksigen dari paru-paru ke seluruh anggota tubuh.


"Penderita thalasemia memiliki kadar hemoglobin yang rendah, oleh karena itu tingkat oksigen dalam tubuh penderita thalasemia juga lebih rendah," kata dia.


Thalasemia merupakan penyakit genetis yang tidak dapat disembuhkan. Menurut dr Deffy, sebagian besar penderita thalasemia adalah anak-anak.


Terdapat 2 jenis thalasemia yang terjadi, yaitu mayor dan pembawa sifat thalasemia, dimana kedua jenis ini memiliki kaitan gen yang menentukan kadar keparahan dari penyakit yang diturunkan ini.


Dijelaskannya, 6-10% dari total penduduk Indonesia penderita Thalassemia. Pengidap Thalassemia mayor memiliki ciri kulit dan wajah pucat, tampak kuning, pertumbuhan terhambat, kulit hitam, muka berubah bentuk.


"Sebaiknya menghindarkan pernikahan sesama penderita thalasemia mayor maupun dua orang pembawa sifat Thalasemia dan melaksanakan diagnosis premarital," ujarnya.


Untuk dapat bertahan hidup, lanjut dr Deffy, Transfusi darah secara rutin diperlukan bagi penderita thalasemia beta, namun hal ini bisa berakibat kepada menumpuknya zat besi di dalam tubuh dan menyebabkan gangguan kesehatan yang serius. 


Adapun risiko terkena komplikasi thalasemia dapat dikurangi dengan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Beberapa kemungkinan komplikasi thalasemia yang dapat terjadi adalah pembengkakan hati, osteoporosis, pubertas terlambat, dan gangguan ritme jantung. (ira).

Editor: Harian Momentum


Comment

Berita Terkait


Kasus DBD di Metro Meningkat Drastis ...

MOMENTUM, Metro--Jumlah kasus penularan penyakit deman berdarah d ...


Di Lampung Utara: 798 Orang Terjangkit Demam ...

MOMENTUM, Kotabumi -- Penderita demam berdarah atau DBD di Kabupa ...


Dinkes Mesuji Catat 100 Kasus DBD ...

MOENTUM, Mesuji--Dinas Kesehatan Kabupaten Mesuji mencatata selam ...


Donor di PTPN I Regional 7 Bantu Atasi Defisi ...

MOMENTUM, Bandarlampung -- Unit Donor Darah (UDD) PMI Lampung men ...


E-Mail: harianmomentum@gmail.com