Harianmomentum.com--Pemerintah Kota (Pemkot) Metro belum bisa memastikan realisasi rencana
pemberian fasilitan jaminan pelayanan kesehatan untuk tenaga honorer di
lingkup pemkot setempat. Walikota Metro Achmad Pairin mengatakan, hal
tersebut masih akan dibahas dengan dinas terkait.
"Partisipasi kepersertaan program jaminan kesehatan nasional
melalui BPJS (badan penyelenggara jaminan sosial) di Kota Metro
ini di atas 67 persen. Itu paling tinggi se -Provinsi Lampung. Berkaitan dengan
BPJS Kesehatan untuk tenaga honor, masih akan kita bahas dulu,"
kata Pairin pada harianmomentum.com, Selasa (17/4).
Menurut dia, dana yanga dibutuhkan untuk kepesertaan BPJS bagi
tenaga honorer itu tidak sedikit. Karena itu, masih perlu dibahas dengan
dengan pihak terkait.
"Nanti bisa kami anggarkan di APBD murni tahun 2019 atau di ABT
(anggaran belanja tambahan), karena alokasi anggaranya tidak sedikit,"
ungkapnya.
Dia mencontohkan, dengan jumlah tenaga honorer lebih kurang 700 orang
dan Pemkot Metro mensubsidi 100 persen klaim dana kepesertaan BPJS
itu, maka dibutuhkan dana sekitar Rp1,68 miliar per tahun..
"Jumlah itu berdasarkan asumsi saya. Tenaga honor 700
orang dengan satu kepala keluarga minimal empat orang. Sedangkan biaya
BPJS Kesehatan paling murah Rp25 ribu per bulan," teranganya. (pie)
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com