Harianmomentum.com--Masalah
gizi buruk yang mengganggu proses pertumbuhan anak (stunting) masih cukup
tinggi terjadi di negara-negara berkembang. Salah satunya
Indonesia.
Untuk mengatasi masalah tersebut dibutuhkan peran aktif
pemerintah dan masyarakat. Hal tersebut disampaikan Asisten I Sekretariat
Pemerintah Daerah (Setdakab) Kabupaten Waykanan Abukori saat membuka
Gebyar Posyandu tingkat kabupaten setempat, Rabu (18/4).
Acara yang dirangkai dengan penyaluran bantuan program Pemberian
Makanan Tambahan untuk 421 Posyandu se-Kabupaten Waykanan itu, digelar di
Kampung Sukanegeri, Kecamatan Gunungkatun.
“Peran aktif masyarakat melalui Posyandu sangat diperlukan untuk membantu
mengatasi permasalah gizi buruk pada balita,” kata Abukori mewakili Bupati
Waykanan Raden Adipati Surya.
Menurut dia, keberadaan Posyandu menjadi ujung tombak dalam
menanggulangi kasus stuting. Kader posyandu harus lebih aktif memberikan
penyuluhah kepada masyarakat tentang kebutuhan gizi balita.
Hal senada disampaikan Ketua TP PKK Kabupaten Waykanan Dessy Afriyanti
Adipati. Menurut dia, penyelenggaran Gebyar Posyandu merupakan salah satu
bentuk upaya pemkab dan TP PKK dalam mengatasi dan mencegah terjadi kasus gizi
buruk di kabupaten setempat.
“Atas nama pribadi dan jajaran TP PKK Kabupaten Waykanan, saya
mengapresiasi dukungan dan peran aktif seluruh aparatur dan
masyarakat Kampung Sukanegeri untuk penyelenggaraan acara ini,” kata Dessy.
Dessy juga berpesan kepada kaum ibu, khususnya yang masih dalam masa kehamilan untuk mengkonsumsi
makanan yang memenuhi kebutuhan gizi.
“Seribu hari pertama kehidupan manusia itu, ada pada masa kehamilan.Karena
itu, kebutuhan gizi bagi ibu dan bayi yang dikandungnya harus terpenuhi dengan
baik,” pesanya. (vit)
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com