Harianmomentum--Kabupaten Lampung Utara (Lampura) punya potensi
besar di bidang perikanan budidaya (air tawar). Karena itu, sektor perikanan
budidaya menjadi bagian dari prioritas program pembangunan yang dilaksanakan
pemerintah kabupaten setempat.
Terkait hal tersebut Bupati Agung Ilmu Mangkunegara menargetkan
Kabupaten Lampura menjadi sentra penghasil benih ikan air tawar.
Berbagai upaya terus dilakukan untuk mencapai target tersebut.
Salah satunya melalui program pendidikan dan latihan (diklat) kepada para
pelaku usaha perikanan budidaya.
Tahun ini Pemkab Lampura memprogramkan pengiriman 120 anggota
kelompok budidaya perikanan (pokdakan) untuk mengikuti diklat ke Pulau Jawa.
Program pengiriman peserta diklat tersebut dibagi menjadi dua
gelombang. Peserta gelombong pertama sudah diberangkatkan ke Daerah Istimewa
Yogyakarta, Minggu (23/4).
Kepala Dinas Perikanan Lampura Paswani Hasyim mengatakan peserta
diklat gelombang pertama itu berjumlah 60 orang. Rinciannya: 50 anggota
pokdakan dan sepuluh pendamping.
"Mereka akan mengikuti diklat budidaya perikanan selama
sepekan di Balai Pengembangan Teknologi Kelautan dan Perikanan, Cangkringan,
Yogyakarta," kata Paswani usai melepas perseta diklat tersebut.
Dia melanjutkan, gelombang kedua yang juga berjumlah 60 orang akan
dikirim ke Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi, Jawa
Barat.
"Untuk gelombang kedua akan kita berangkatkan 15 Mei
2017," ungkapnya.
Dia menerangkan, program tersebut merupakan tindak lanjut
instruksi bupati untuk menjadikan Lampura sebagai sentra penghasil benih ikan
air tawar di Provinsi Lampung.
"Lampung Utara punya potensi besar di bidang perikanan
budidaya. Tapi selama petani budidaya ikan masih membeli benih dari daerah
lain. Lewat diklat ini, kita berharap petani ikan bisa memproduksi benih secara
mandiri," terangnya. (Red)
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com