Kinerja Lima OPD Kota Metro Menurun

Tanggal 18 Mei 2018 - Laporan - 1047 Views
Wali Kota Metro Achmad Pairin pada Musrenbang RPJMD. Foto. Pie.

Harianmomentum.com--Lima organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkup Pemerintahan Kota Metro, mengalami penurunan kinerja.

 

Hal itu diungkapkan Kepala Bappeda Kota Metro Bangkit Haryo Utomo,  saat menyampaikan hasil pencapaian kinerja 2016-2017 dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) RPJMD Kota Metro 2016–2021, di aula pemkot setempat, Jumat, 18 Mei 2018.

 

Program yang mengalami penurunan diantaranya, bidang pendidikan, pekerjaan umum dan penataan ruang, penanaman modal dan perizinan, tenaga kerja serta pangan. 

 

"Meskipun ada yang mengalami penurunan pencapaian program. Terdapat juga peningkatan indikator program diantaranya Dinas Kesehatan dan Dinas Satuan Polisi Pamong Praja," ungkapnya.

 

Bangkit menjelaskan, dokumen RPJMD 2016-2021 saat ini sesuai dengan ketentuan Perda Kota Metro nomor 24 tahun 2016 dan Peraturan Wali Kota Metro Nomor 37 tahun 2017, tentang perubahan atas peraturan Wali Kota Metro Nomor 31 tahun 2016.

 

“Berdasarkan peraturan Wali Kota Metro Nomor 31 tahun 2016, tentang susunan, tugas dan fungsi perangkat daerah Kota Metro mengenai penguatan tugas dan fungsi OPD.  Dari peraturan ini menghasilkan 15 program baru dan ditambah dengan 5 program baru untuk percepatan perwujudkan visi Kota Metro,” jelasnya.

 

Sementara, Wali Kota Metro Ahmad Pairin mengatakan, musrenbang RPJMD Kota Metro merupakan tahapan penyempurnaan kebijakan jangka menengah dan menyesuaikan terhadap regulasi yang ada.

 

“Visi Kota Metro sebagai Kota pendidikan yang selama kurang lebih 12 tahun terakhir ini menjadi roh utama dalam pembangunan di Kota Metro, telah  kita dicapai dengan baik,” ujar Pairin.

 

Menurutnya, pendidikan merupakan salah satu tolak ukur beberapa indikator kinerja pembangunan, seperti indeks pembangunan manusia dan kemiskinan. Pendidikan menjadi salah satu mata rantai konstruksi kesejahteraan masyarakat yang tidak bisa dipisahkan dari pembangunan sektor lainnya.

 

“Untuk itu saya meminta kepada seluruh dinas terkait, terutama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, untuk melakukan penataan yang lebih validasi terhadap kondisi masyarakat di sektor pendidikan dari angka putus sekolah, angka partisipasi sekolah, angka melek huruf dan indikator lainnya. Perlu dilakukan analisa penyebab kenaikan dan tubuhnya angka-angka tersebut," kata Pairin.

 

Pairin menuturkan, untuk wujudkan Kota Wisata keluarga diperlukannya kerja keras dari semua pihak. 

 

“Pada tahun 2019 kami masih memfokuskan kembali pada sektor wisata keluarga pembangunan industri, serta pelaksanaan event-event untuk mempromosikan destinasi dilaksanakan melalui program-program baru dan dilaksanakan secara terintegrasi,” katanya.  (pie)

 

 

Editor: Harian Momentum


Comment

Berita Terkait


508 Pegawai di Kabupaten Mesuji Terima SK PPP ...

MOMENTUM, Mesuji -- Penjabat Bupati Mesuji Sulpakar menyerahkan S ...


Dirawat di RSUAM, Satu JCH Lamtim Tunda Keber ...

MOMENTUM, Bandarlampung--Satu jemaah calon haji (JCH) dari Lampun ...


Tunggulpawenang Bangun Jalan Rabat Beton Guna ...

MOMENTUM, Pringsewu -- Pemerintah Pekon Tunggulpawenang, Kecamata ...


Tujuh Tungku Peleburan PT San Xiong Tidak Pe ...

MOMENTUM, Bandarlampung--Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Lampung me ...


E-Mail: harianmomentum@gmail.com