MOMENTUM,
Bandarlampung--Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) Kedaton telah memanggil Lurah Sukamenanti Yudistira berserta Camat Kedaton
Febriana, Selasa (15-9-2020).
Pemanggilan dalam rangka meminta keterangan soal video yang beredar di media sosial. Video itu mempublikasikan kedatangan Camat Kedaton dan jajarannya (diperkirakan puluhan orang) ke
kediaman Pengawas Kelurahan Sukamenanti pada Sabtu malam (12-9).
Anggota
Panwascam Kedaton Divisi Pengawasan Hubungan Antar Lembaga (PHL), Euis Rudiyani
menuturkan, klarifikasi dilakukan sejak siang (terhadap camat), dilanjutkan
sore harinya hingga malam (terhadap lurah).
“Berdasarkan penuturan camat, dia mendatangi kediaman Pak Ujang berdasarkan laporan. Tapi saat itu dia membawa perangkatnya: lurah, kaling, RT dan linmas,” kata Euis kepada harianmomentum.com, Selasa malam (15-9-2020).
Baca juga: Netralitas ASN Dipertanyakan, Bawaslu: Apa Karena Istri Walikota Maju Pilkada?
Laporan
yang diterima camat menyebut bahwa ada sembako salah satu bakal calon kepala
daerah (bacalonkada) di kediaman warganya.
“Intinya
dia ingin memastikan. Jadi camat dan lurah ini menyampaikan ke Pak Ujang kalau mau
ada sosialisasi harus izin dengan gugus tugas,” tuturnya.
Lantas
mengapa camat membawa jajarannya hingga puluhan orang saat mendatangi kediaman
Ujang?
“Kami
pertanyakan kenapa ramai-ramai (ke camat dan lurah)? Seharusnya kan gugus tugas
tidak boleh ramai-ramai, ini malah ramai-ramai. Alasan mereka kuatirnya ada
keributan,” bebernya.
Euis
pun menuturkan bahwa memang benar kalau camat setempat sempat menyampaikan
informasi bahwa ada sembako salah satu bacalonkada di kediaman Ujang.
“Kami
pun sempat memanggil istrinya Pak Ujang, Ibu Fitri yang berstatus pengawas kelurahan.
Tapi saat malam kejadian itu (puluhan orang mendatangi rumah Ujang), tidak
melaporkan ke kami,” jelasnya.
Baca
juga: Oknum Lurah-Camat Diperiksa Panwascam
Setelah
memintai keterangan camat, Panwascam setempat pun meminta keterangan dari Lurah
Sukamenanti Yudistira. Menurut Euis, keterangan lurah serupa, seperti yang disampaikan
camat setempat.
“Keterangan
lurah juga sesuai sama video yang beredar. Bahasa dia bukan menggerebek, tapi
mendatangi dan dia lebih menitik beratkan karena dia sebagai gugus tugas covid,”
terangnya.
Baca
juga: Bawa Puluhan Orang, Camat Kedaton Gerebek Rumah Warganya
Sehari
sebelumnya, Panwascam setempat juga sempat meminta keterangan dari Ujang dan istrinya,
Fitri, yang berstatur sebagai pengawas kelurahan.
“Intnya
kalau Pak Ujang mengakui bahwa memang dia mengantarkan barang sebagai sopir dan
tidak membagikan sembako itu (berlogo bacalonkada) di Sukamenanti,” tutur dia.
Kebetulan,
sambung dia, pada Sabtu malam (12-9), Ujang pulang ke rumah dengan membawa
paket sembako berlogo bakal calon kepala daerah (bacalonkada).
“Barang
itu bahasanya transit, bukan ditimbun di rumah dia. Dia saat itu baru ngambil
barang, terus mau salat dulu. Habis itu rencananya mau berangkat lagi. Terus ada
yang datang ramai-ramai itu,” tuturnya.
Sedangkan
sang istri, Fitri pun mengaku bahwa dia sebagai pengawas kelurahan tidak ikut-ikutan
dalam membagikan sembako.
“Kalau
indikasi dugaan pelanggaran tetap ada, karena kan jatuhnya dia bersifat tidak
netral, ada kecendrungan terhadap salah satu bacalonkada,” ungkapnya.
Hingga
berita ini diturunkan, Camat Kedaton Febriana belum dapat dikonfirmasi. Saat
dihubungi melalui sambungan telepon ke nomor 0812-7975-XXX tidak menjawab. Begitu
juga saat dikirim pesan singkat SMS (short message service), tidak merespon. (**)
Laporan/Editor:
Agung Chandra Widi
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com