PANGLIMA TNI Jenderal Gatot Nurmantyo berencana mengadakan pemutaran kembali film G30S/PKI30 September. TNI AD pun sudah mengeluarkan surat edaran kepada jajarannya, untuk mensosialisasikan rencana tersebut.
Film G30S/PKI dibuat tahun 1984. Pada September 1998, Menteri
Penerangan Yunus Yosfiah mengumumkan film ini dihentikan peredaran dan
pemutarannya karena berbau rekayasa sejarah dan mengkultuskan seorang presiden.
Berikut penuturan lengkap
Jenderal Gatot terkait alasannya memutar film bermuatan sejarah kelam bangsa
ini;
Apa betul Anda yang memerintahkan untuk
memutar film G 30 S/PKI?
Betul, saya yang perintahkan kepada jajaran saya untuk nyetel
film itu. Mau apa memangnya? Menteri Dalam Negeri kan sudah mempersilakan
(pemutaran kembali film G30SPKI-red). Yang bisa
melarang saya cuma pemerintah.
Apa tujuan dari pemutaran film itu?
Tujuannya bukan untuk mendiskreditkan siapa yang salah, tapi
untuk memberikan gambaran kepada generasi muda. Generasi muda sekarang ini pelajaran
sejarahnya kayak apa sih? Mereka kan kurang tahu sejarah. Sekarang kan berita hoax itu banyak dan beragam. Jadi jangan sampai generasi muda
kita terpengaruh lagi, terkotak-kotak lagi, akhirnya terjadi seperti kejadian
dulu lagi. Jangan sampai sejarah yang kelam itu terjadi lagi.
Kenapa harus film G
30 S/PKI?
Supaya anak bangsa generasi muda tahu, bahwa bangsa kita
pernah punya sejarah yang hitam. Bahwa bangsa kita pernah mengalami tragedi
yang sangat menyakitkan dan menyebabkan banyak korban, supaya kejadian serupa
tidak terulang kembali. Kalau meluruskan sejarah, menceritakan sejarah saja
tidak boleh, mau jadi apa bangsa ini?
Tapi banyak yang menentang karena isi
filmnya dianggap tidak benar?
Saya tidak berpolemik dan hanya meneruskan sejarah yang
terjadi saat itu kepada generasi muda. Ingat, Presiden Bung Karno pernah
mengatakan, jangan lupa Jas Merah (Jangan Sesekali Melupakan Sejarah) dan
jangan lupa jasa-jasa para Pahlawan.
Tapi banyak yang tidak setuju juga, karena
film ini dianggap sudah tidak relevan?
Biarin aja, saya enggak mau berpolemik. Ini juga upaya meluruskan
sejarah. Saya hanya ingin menunjukkan fakta yang terjadi saat itu. Karena
anak-anak saya, prajurit saya, masih banyak yang tidak tahu. Kalau meluruskan
sejarah, menceritakan sejarah saja tidak boleh, mau jadi apa bangsa ini?
Kalau tetap diputar, Anda khawatir akan
banyak yang menentang?
Soal polemik, biarin sajalah. Tujuan kita tidak berpolemik
kok. Tujuan saya hanya untuk mengingatkan pada generasi muda dan prajurit-prajurit
saya, supaya jangan sampai ini terulang kembali. Itu saja tujuannya. Orang
mempersepsikan lain itu terserah saja, tidak masalah. Bagi kami, bagi saya,
hanya mengingatkan agar jangan sampai terulang kembali.
Ada harapan tertentu bagi generasi muda dengan diputarnya film ini?
Dengan menyaksikan Film G 30 S/PKI, hendaknya jangan
sampai terprovokasi dan terpengaruh. Supaya jangan sampai kejadian yang sama
terulang kembali. Untuk itu, mari kita meningkatkan persatuan dan kesatuan
supaya tidak terulang lagi peristiwa yang menyedihkan itu. (rmol)
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com