Harianmomentum.com-- Seiring perkembangan zaman, Kabupaten
Waykanan terus berkembang dengan terbentuknya kecamatan baru.
Potensi alam, destinasi wisata yang beragam, hingga pertanian
dan perkebunan membutuhkan sentuhan pemimpin yang dengan tulus melayani rakyat
seperti Arinal Djunaidi dan Chusnunia Chalim yang akrab disapa Nunik.
"Di tempat saya, Kecamatan Kasui memiliki beberapa obyek
wisata yang masih alami sebut saja Curup Gangsa yang merupakan air terjun yang
berasal dari beberapa sumber mata air yang berhimpun menjadi satu dan
mengahasilkan air terjun yang begitu indah," kata Ita (40), warga Kasui, di
Pasar Baradatu, didampingi rekannya Yudi, Rika, dan Maya.
Rika (38), warga Banjit menambahkan, selain potensi
wisata Kasui pula memiliki potensi ekonomi yang hampir 80% diperoleh dari
hasil alam seperti karet, kopi, padi, serta lada, yang turut menyumbang Pendapatan
Asli Daerah Kabupaten Waykanan.
"Ya selain dari sektor pertanian, Kasui juga memiliki
sumber pendapatan lain yaitu transportasi, yang turut berperan penting
memajukan perkonomian yang ada di Kecamatan Kasui, ditambah wisata. Hanya
saja belum di ekaplor maksimal, masih sederhana, " katanya.
Kecamatan Banjit, kata Rika, memiliki potensi wisata yang
sangat indah dan potensi ekonomi yang cukup baik. Ada Air Terjun Putri Malu
yang terkenal hingga mancanegara yang memliki keindahan yang begitu menawan dan
memikat.
Selain Air Terjun Putri Malu masih banyak wisata-wisata yang
lain seperti tempat Pemandian Air Panas, Bendungan Air Besay, Pemandian Air
Umpu.
"Namun sayang akses ke berbagai wisata di Kecamatan
Banjit masih sangat sulit," katanya.
Sedangkan basis ekonomi sektor pertanian yang ada di Kecamatan
Banjit yaitu seperti kopi, padi, lada kakao, pisang dan sayur-sayuran.
Di Banjit yang paling menonjol setiap tahunnya yaitu kopi. Rata rata hasil panen kopi dari petani kopi 2 sampai 4 ton per 1500 hektar lahan setiap tahun nya. (rls)
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com