Harianmomentum.com - Mencegah berbagai isu SARA (Suku, Agama, Ras dan Antargolongan) yang berkembang di media sosial, Polres Tanggamus akan menerjunkan Bhabinkamtibmas untuk mendekatkan diri ke masjid di masing-masing wilayah agar tercipta rasa aman di masyarakat. 

Hal itu disampaikan Kapolres Tanggamus AKBP Alfis Suhaili saat silaturahmi di kediaman Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Tanggamus KH. Makmun Siroj, LC di Pekon Kutadalom Kecamatan Gisting, Senin (19/2).

Hadir dalam silaturahmi itu, Kasat Intelkam Iptu Andi Yunara, Binmas Iptu Irfansyah Panjaitan, Kanit Bintibmas Sat Binmas Ipda Alvira, Ketua NU Tanggamus KH. Amirudin Harun, Ketua MUI Tanggamus KH. Makmun Siroz, Sekretaris Muhamadiyah Tanggamus Hi. Muhibun, Pengurus Jamaah Ahli Torikot Al Muqtabaroh Annahdiayah (Jatman) KH Ahmad Mahfud, Ketua Ponpes Nurul Quran Ustd Darul Ulum, Ketua TPQ Al Bagiatusolehah Muslim Al Karofi, Ketua LDII Tanggamus Agung Basori, Majelis Wakil Cabang NU Gisting Ust. Komarudin dan Tokoh Agama Kristen Edi Gunawan.

Kapolres Tanggamus AKBP Alfis Suhaili menyampaikan berbagai permasalahan antara lain tentang berbagai isu di media sosial yang dapat memecah belah masyarakat. 

"Polri sedang menindaklanjuti terkait berbagai kasus penyalahgunaan media sosial oleh oknum tertentu. Oleh karena itu jangan menelan mentah-mentah pemberitaan di media sosial, tetapi harus cerdas menyikapinya," ungkapnya

Kemudian  terkait pilkada Polres Tanggamus mengharapkan para ulama dapat menjadi stabilisator dan dinamisator. "Mari mencegah perpecahan jangan ada isu sara, ciptakan situasi yang aman dan kondusif," ajaknya

Sementara dalam sesi diskusi, Tanggamus Muhibun mengungkapkan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Tanggamus terus berkoordinasi dengan kelompok agama untuk menciptakan Tanggamus yang kondusif.

"Kami dari tokoh agama siap berkordinasi dengan pihak kepolisian Polres Tanggamus untuk menciptakan situasi kondusif," ungkapnya.

Ketua NU Tanggamus KH. Amirudin Harun meminta pihak kepolisian menindak tegas pemilik akun media Sosial yang provokatif, membuat panas/menyebar berita bohong. 

Polres Tanggamus mempunyai dua patroli, yaitu patroli dunia maya dan patroli di dunia nyata. "Dalam dunia maya, Polres Tanggamus sudah memonitor ujaran kebencian di media sosial," katanya. (day/zal)