Harianmomentum.com--Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Provinsi Lampung akhirnya tegas menyatakan PAW (Pengganti Antar Waktu) terhadap anggota DPRD Kota Bandarlampung Albert Alam.
Hal itu disampaikan Sekretaris DPW PPP Provinsi Lampung Azazi, usai rapat
pembentukan Lajnah Pemenangan Pemilu (LP2) di Sekretariat PPP setempat, Rabu
(14/3).
Azazi mengatakan, PAW terhadap Albert dilakukan karena, anggota DPRD
Bandarlampung itu dinilai telah membelot dari partai.
Alasannya, PPP adalah salah satu partai pengusung M Ridho Ficardo pada
Pilgub mendatang, sementara Albert justru mendukung Herman Hasanusi.
"Hari ini kita resmi melakukan PAW terhadap Albert Alam, karena dia
sudah melanggar AD/ART PPP. Kita adalah partai pendukung Ridho, tetapi dia
malah mendukung Herman," jelas Azazi.
Dia menerangkan, surat PAW Albert sudah ditandatangani Ketua DPW PPP
Lampung Hasanusi, dan akan dibawa ke DPP.
"Suratnya sudah kita buat dan ditandatangani ketua, tinggal dibawa ke
DPP PPP untuk dilaporkan dan disetujui," terangnya.
Tidak hanya itu, menurut dia, dalam beberapa bulan terakhir, Albert sudah
tidak pernah menyetorkan uang iuran fraksi PPP.
Sehingga, tidak salah langkah yang diambil DPW PPP Lampung untuk melakukan
PAW terhadap Komisi IV DPRD Bandarlampung tersebut.
"Kita mendapatkan laporan dari Ketua DPC PPP Bandarlampung Busyairi,
bahwa Albert ini sudah tidak pernah menyetorkan uang fraksi lagi,"
terangnya.
Terpisah, Anggota DPRD Bandarlampung Albert Alam mengaku selama ini dia
tidak pernah membelot dari perintah partai.
Apa yang menjadi ketentuan dari PPP, Albert selalu menjalankannya, karena
hal itu sudah menjadi tanggung jawabnya sebagai kader.
"PPP memerintahkan untuk menyosialisasikan Pak Ridho, saya selalu
menjalankannya. Karena itu adalah ketentuan dari partai pengusung," tanya
Albert.
Terkait dukungan terhadap Herman Hasanusi, dia menerangkan bahwa Walikota
Bandarlampung (Nonaktif) itu merupakan keluarga. Sehingga, tidak ada kaitannya
dengan dukungan partai ke Ridho.
"Pak Herman itu masih keluarga saya. Sepupu ayah saya. Tidak ada
hubungannya dengan partai, hanya secara kekeluargaan saja," jelasnya.
Namun begitu, dia tetap akan mentaati apa yang menjadi keputusan DPP PPP
nantinya, dan siap mengikuti perintah dari partai.
"Saya hanya menunggu, apa yang harus dilakukan nantinya dan tetap
Sami'na Wa Atho'na (kami menunggu dan kami taat)," jelasnya. (adw)
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com