Harianmomentum-- Untung Tak Dapat Diraih,
Malang Tak Dapat Ditolak. Pepatah kuno itu menyiratkan
gambaran musibah yang dialami keluarga besar Irwansyah. Sabar dan Iklas
menerima kenyaataan yang digariskan Sang Maha Pencipta adalah hal terbaik yang
harus dilakukan Irwansyah.
Sabtu pagi (6/5)
rumah Irwansyah di Desa Muaraputih, Kecamatan Natar, Kabupaten
Lampung Selatan (Lamsel), habis terbakar “Dilalap Si Jago Merah.”
Nyaris tak ada satu
pun harta benda di rumah seluas lebih kurang 150 meter persegi itu yang bisa
diselamatkan dari kobaran api, termasuk perlengkapan Begawi Adat (pesta
adat)—Sabtu pekan depan Irwansyah akan menggelar pesta pernikahan dua adik
kandungnya dengan prosesi Adat Lampung.
Beruntung tidak ada
korban jiwa akibat musibah itu. Namun kerugia materi diperkiran lebih dari Rp1
miliar.
“Hampir semuanya
habis, surat- surat berharga termasuk perlengkapan untuk begawi adat, terbakar
semua. Tinggal baju yang di badan saja,“ kata Irwansyah pada kontributor harianmomentum.com.
Peristiwa kebakaran
itu terjadi bersamaan dengan berkumandangnya azan subuh. Keluraga dan para
tetanggga yang mengetahui adanya kobaran api, spontan melalukan upaya
pemadaman. Namun, upaya pemadaman yang dilakukan pihak kelaurga dan para
tetangga dengan peralatan seadanya, tak mampu menaklukan bersarnya kobaran api.
Upaya beberapa warga
bersama anggota kepolisan Polsek Natar yang berusaha meminta bantuan pemadam
kebakaran ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di kantor kecamatan
setempat, pun tak berjalan mulus.
Warga dan anggota
kepolisian terpaksa harus memanjat pagar kantor kecamatan untuk membangunkan
petugas pemadam kebakaran yang sedang terlelap tidur.
“Kami kesulitan
membangunkan petugas pemadam. Terpaksa harus manjat pagar kantor kecamatan
untuk membangunkan petugas pemadam,“ kata seorang anggota Polsek Natar.
Satu unit mobil
pemadam kebakaran dari BPBD Lamsel dari kantor kemacatan yang terlambat datang
ke lokasi kejadian, tak mampu menjinakan besarnya kobaran api.
Api baru berhasil dipadamkan setelah dua jam dari awal kejadian. Itu pun setelah datang bantuan satu unit mobil pemadam kebakaran dari BPBD Kota Bandarlampung.
“Untung tadi ada rekan
wartawan yang menghubungi BPBD Bandarlampung untuk minta bantuan mobil pemadam
kebakaran,“ kata seorang warga.
Belum diketahui apa penyebab terjadinya kebakaran tersebut. Warga berharap, kedepan Pemkab Lamsel dapa menyiapkan mobil pemadam dengan kapasitas yang lebih besar. Pihak pemdam di lokasi Bandara Radin Inten II juga diminta bisa ikut membantu, jika dihubungi ada peristiwa kebakaran.
“Petugas BPBD yang
ditempatkan di kecamatan ini harus lebih sigap. Pemkab juga mestinya menyiapkan
mobil pemadam yang lebih besar. Di Bandara Radin Inten II juga kan ada di
Kecamatan Natar. Jadi kami minta petugas pemadam di bandara, bisa ikut membantu
kalau ada peristiwa kebakaran seperti ini,“ kata seorang tetangga korban. (Rls)
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com