Harianmomentum.com--Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Lampung Selatan, Nanang Ermanto, mengkritik pemberian permen oleh penari sembah saat peresmian RPP (Rumah Pintar Pemilu) di KPU Lamsel, Jumat (31/08/18).

Menurut Nanang, tarian sembah tersebut merupakan budaya yang alangkah baiknya tidak menggunakan permen tapi tetap kapur sirih.

"Saya bisik-bisik dengan bung Hafidz, tarian sembahnya sudah bagus, sakral ini acara tiap acara. Tapi sayang bung Hafidz pakai permen. Dulu kalau tahu saya, sejarah budaya ini pakai kapur sirih," kata Nanang.

Nanang mempertanyakan, mengapa budaya penggunaan kapur sirih tersebut hilang. Padahal kebudayaan merupakan warisan leluhur yang sudah seharusnya dilestarikan.

"Khususnya di pendidikan, kepada dewan-dewan guru yang ada, ini pembelajaran budaya, jangan sampai budaya kita diambil oleh bangsa asing karena hal-hal sepele seperti ini. Insya Allah kejadian seperti ini tidak terulang lagi khususnya di dunia pendidikan," pungkas Nanang.

Menanggapi hal itu, Kadis Pendidikan Lamsel, Thomas Amirico menyambut baik kritik yang disampaikan Nanang Ermanto karena dengan seperti itu bisa melestarikan nilai-nilai budaya daerah.

"Nanti kita sosialisasikan dan mengimbau juga dengan seluruh satuan pandidikan di Lampung Selatan. Nilai-nilai seni dan adat pasti kita perkenalkan sedini mungkin pada anak didik kita, biar mereka mencintai budaya daerah sendiri," kata Thomas. (bob).