Harianmomentum.com--Pernyataan Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Provinsi Lampung Ahmad Saefullah soal Data Penduduk Potensi Pemilih (DP4) disebut terlalu mengawur.

Alasannya, dalam pernyataan Saeful menyebutkan DP4 harus masuk ke dalam DPT (daftar pemilih tetap).

Hal itu disampaikan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pringsewu A Andoyo kepada harianmomentum.com, Senin (12/11).

Menurut Andoyo, Saeful tidak memahami proses DP4 masuk ke DPS kemudian DPT. Sehingga, Saeful memberikan keterangan yang terkesan mengawur.

"Pernyataan Dukcapil provinsi ngawur. Pak Saeful tidak memahami proses DP4 menjadi DPT," terang Andoyo.

Karena itu, dia menyarankan, Saeful belajar tentang proses pemutakhiran data pemilih ke KPU atau ke Disdukcapil Kabupaten Pringsewu.

"Kalau baru di Disdukcapil, belajar dulu dengan stafnya yang sudah mahir dalam pemutakhiran data. Bisa juga tanya ke Disdukcapil Pringsewu," sarannya.

Sementara, Komisioner KPU Pringsewu Divisi Pemutakhiran Data Sofyan Akbar Budiman devisi pemuthakiran data KPU mengatakan, dari hasil kegiatan pencocokan dan penelitian (coklit) terbatas terhadap DP4 ditemukan sebanyak 16.503 jiwa yang tidak memenuhi syarat DPT.

Alasannya, pemilih tersebut ada yang sudah meninggal dunia dan pindah domisili. Kemudian, ditemukan juga ketidakcocokan antara NIK (Nomor Induk Kependudukan) di KTP elektronik dan DP4

"Dalam kegiatan coklit terbatas ini PPS mengadakan pertemuan dengan RT/RW untuk memastikan keberadaan warganya. PPS juga melakukan pengecekan secara faktual di lapangan. Hasilnya adalah data tersebut," terang Sofyan. (adw)