Petambak Udang Keluhkan Kelangkaan Solar di Tulangbawang

Tanggal 09 Des 2018 - Laporan - 1191 Views
Aktifitas petambak udang di Kecamatan Rawajitu Timur Kabupaten Tulangbawang.

Harianmomentum.com--Hampir sepekan petambak Dipasena mengeluhkan langkanya Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar di Kecamatan Rawajitu Timur, Kabupaten Tulangbawang.

Suryadi salah seorang petambak Dipasenamulya, Minggu (9/12) mengatakan, sangat membutuhkan solar untuk menyalakan mesin dan genset, karena kincir harus berputar, sehingga air tambak dapat berganti.

"Apabila, genset tidak hidup ya matilah udang-udang kami. Kalau makanan kami bisa tahan, tapi kalau udang telat dikincir dua jam saja sudah kehabisan oksigen (udara), udang dipastikan mati," kata dia.

Dia menyebutkan, sudah tiga malam lampu penerangan dinyalakan secara kolektif satu  rukun tetangga (RT). "Hidup juga hanya sampai pukul 21.00 saja, kami perlu menghemat BBM," terangnya.

Midarminto menceritakan pada Minggu (09/12/2018) pagi petambak terpaksa panen dini, karena udangnya mati. "Petambak terpaksa panen awal karena udangnya mati akibat genset kehabisan solar dari pukul 03 dini hari, udangnya belum layak panen, masih kecil-kecil, tapi tidak bisa diteruskan," paparnya.

Kalau tidak dipanen, dia menambahkan, kerugian petambak akan semakin besar sehingga tidak seimbang dengan biaya produksi dengan penjualannya. "Harga udang saat ini cenderung terus turun, sementara harga pakan udang justru naik," keluhnya.

Dia juga menuturkan, hampir sepuluh tahun membudidayakan secara mandiri, tanpa adanya bantuan pemerintah.

"Kami selama ini mengusahakan sendiri, tak ada air bersih, tak ada PLN, kanal-kanal, pintu-pintu air kami perbaiki secara swadaya. Jadi, harapannya urusan BBM tidak dipersulit, harusnya pemerintah membantu, ini jeritan hati kami," ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Perhimpunan Petambak dan Pengusaha Udang (P3U) wilayah Lampung, Towilun mengatakan, pihaknya mendapat info dari beberapa pemasok BBM bahwa ada razia dari pihak kepolisian.

"Berdasarkan informasi itu, beberapa mobil pengangkut BBM sempat ditahan di Mapolsek Rawajitu, sehingga para pemasok BBM menghentikan aktifitasnya menyediakan bahan bakar tersebut," katanya wakil ketua organisasi petambak udang Dipasena itu.

Pantauan di lapangan jumlah petambak Dipasena kurang lebih 7200 kepala keluarga (KK), dengan kebutuhan solar perhari 15 sampai dengan 20 liter. Apabila, rata-rata yang budidaya 30 persen karena ada yang sudah panen, ada yang masih tahap persiapan tebar dan lain-lain, maka memerlukan stok minimal 30 ribu sampai dengan 40 ribu liter/hari.(rhm)

Editor: Harian Momentum


Comment

Berita Terkait


Pj Bupati Serahkan Tali Asih untuk Kafilah MT ...

MOMENTUM, Tanggamus-- Penjabat (Pj) Bupati Ir. Mulyadi Irsan memb ...


Temu Petani, Pj Bupati Bahas Program I-Care d ...

MOMENTUM, Ulubelu--Penjabat (Pj) Bupati Tanggamus Mulyadi Irsan m ...


Komitmen Bangun Desa, Pemdes Padang Ratu Real ...

MOMENTUM, Kotabumi--Desa Padang Ratu, Kecamatan Sungkai Utara, Ka ...


Nanang Ermanto Buka TMMD ke-120 di Lampung Se ...

MOMENTUM, Tanjungbintang--Bupati Lampung Selatan (Lamsel), H. Nan ...


E-Mail: harianmomentum@gmail.com