Harianmomentumcom--Pada 2018, Bulog di Provinsi Lampung menyerap 80.843 ton gabah atau 70,30 persen dari target 115.000 ton yang ditetapkan pemerintah.

Sebagai salah satu daerah sentra, Lampung masuk sebagai provinsi keenam dari urutan capaian tonase pengadaan secara nasional, serta sebagai provinsi kelima besar dari persentase capaian target secara nasional.

Kepala Divisi Regional Bulog Provinsi Lampung M. Attar Rizal mengatakan, pada 2019, pemerintah menetapkan penyerapan gabah dan beras seluruh Indonesia sebesar 1,8 juta ton. 

Provinsi Lampung sebagai salah satu dari 12 daerah sentra ditarget untuk dapat melakukan penyerapan gabah/beras sebesar 102 ribu ton sepanjang 2019.

"Target tersebut tidak dapat dicapai tanpa adanya kerjasama dan dukungan dari berbagai pihak terkait," ujar Attar melalui rilis yang diterima Harian Momentum, Selasa (22/1) malam.

Attar menuturkan, Perum Bulog Divre Lampung sebagai operator dalam pelaksanaan penyerapan gabah/beras berinisiatif untuk menyelenggarakan rapat koordinasi (rakor) guna mengumpulkan Bulog kabupaten/kota dan stakeholder yang terlibat dalam pengadaan. 

Rakor yang diselenggarakan di ruang pertemuan anggrek begadang resto lantai 3 ini dilaksanakan sebagai tindak lanjut dari kesepakatan rakor sergap tanggal pada 7 Januari 2019 lalu, serta Rakernas Pembangunan Pertanian pada 14 Januari 2019 di Jakarta.

"Rapat koordinasi ini untuk menyamakan persepsi dan memiliki tujuan yang sama yakni ingin mensejahterahkan petani dan juga kepentingan untuk memupuk stok cadangan beras pemerintah yang dikelola oleh perum bulog demi ketahanan pangan nasional," jelas Attar.

Menurut Attar, koordinasi ini sangat dibutuhkan untuk dapat mengevaluasi kegiatan pengadaan di 2018,  serta menyusun rencana dan strategi, berdiskusi untuk saling memberikan data dan informasi dalam rangka bersinergi untuk bersama mewujudkan pengadaan sesuai dengan target.

Attar berharap, dengan adanya rakor tersebut diharapkan dapat memberikan semangat baru di 2019 untuk dapat lebih merapatkan barisan saling dukung antar stakeholder tim dalam rangka mencapai target penyerapan gabah/beras. (rls).