Harianmomentum.com--Bupati Pringsewu Sujadi memaparkan konsep keberhasilan pelaksanaan program open defecation free (ODF) atau bebasa prilaku buang air besar sembarangan.
Sujadi memaparkan itu saata menjadi nara sumber pada acara seminar bertajuik advocacy horizontal learning (AHL) Aliansi Kabupaten/Kota Peduli Sanitasi (AKKOPSI) di Kota Makasar, Provinsi Sulawesi Selatan, 12 hingga 13 Februari 2019.
Menurut Sujadi, untuk mendukung suksesnya program ODF, Pemkab Pringsewumengeluarkan regulasi percepatan universal access dengan strategi merubah pola pikir dari program menjadi gerakan.
Sedangkab kebijakan yang diambil antara lain membentuk Satuan Tugas Gerakan Bersama Rakyat Kabupaten Pringsewu ODF atau Satgas Gebrak ODF yang melibatkan sejumlah pihak.
"Satgas Gebrak ODF ini melibatkan aparat pemerintah, kepolisian dan TNI, para ulama dan tokoh masyarakat ," kata Sujadi.
Agenda tersebut dihadiri: Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Soemantri Brodjonegoro, Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Direktur Eksekutif AKKOPSI Jose Rizal Zain, perwakilan UNICEF Debora Comini.
Selain itu juga ada perwakilan Bank Dunia Christophe Prevost, para gubernur dan bupati/walikota, serta kepala Bappeda, kadis PU dan kadis kesehatan provinsi dan kabupaten/kota se-Indonesia.
Walikota Makasar selaku Ketua Umum AKKOPSI Mohammad Ramdhan Pomanto mengatakan ada tiga unsur pendukung advocacy horizontal learning yang dapat mempercepat program ODF di daerah: pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota.
Dia mengatakan tujuan digelarnya acara tersebut adalah memperkuat komitmen untuk mencapai target nasional dan daerah.
"Tujuan acara ini terkait pembangunan berkelanjutan yang terdiri dari pengurangan buang air besar sembarangan dan pengelolaan limbah domestik," terangnya. (lis/rls)
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com