MOMENTUM, Bandarlampung--Komunitas Kuas Lampung menghentikan sementara kegiatan Mural atau melukis dinding underpass Universitas Lampung.
Hal tersebut disampaikan Koordinator Lapangan Kuas Lampung Damsi pasca terjadinya pengeroyokan terhadap salah seorang seniman mural di Underpass Unila, Minggu (15-9-2019).
"Kami tidak akan menyelesaikan gambar sampai benar-benar nyaman, karena mural harus dilakukan dengan konsentrasi tinggi sehingga hasilnya akan bagus," kata Damsi.
Walaupun ada penjagaan, tapi kalau tidak nyaman tetap aja tidak bisa dilanjutkan. "Saya tegasin kami bukan tukang cat, kami pelukis dan kami berjuang untuk bagus. Ini kan yang diuntungkan juga warga sekitar," tegas Damsi.
Damsi mengakui, memang benar ada jaminan kemananan dari Kapolsek Kedaton sehingga pelukis dapat melanjutkan pengerjaan lukisan tersebut.
Namun, kata dia, hal itu tidak cukup. Karena, pihaknya ingin tahu terlebih dahulu alasan adanya perusakan oleh sekelompok orang yang melakukan teror Minggu (15-9-2019) sekira pukul 02.30 wib.
"Kami harus tahu mengapa orang-orang itu berbuat ke kita, karena ini gak satu dua orang, tapi banyak, apa mereka gak mau underpass ini dilukis?," ungkap Damsi.
Dia melanjutkan, pihaknya akan menghentikan pekerjaan hingga mendapat jaminan keselamatan dan juga adanya mediasi dari pihak yang menyerang.
Menurut Damsi, saat ini pihaknya sudah melakukan pembersihan dan alat-alat mural sehingga jalan underpass dibuka lagi. "Kami hentikan kegiatan, teman teman juga sudah pulang," tandasnya.
Kapolsek Kedaton, Kompol Daud mengungkapkan, petugas masih memburu pelaku pengeroyok seniman mural di Underpas Unila.
"Satu orang sudah tertangkap inisialnya TJ (23), baru keluar penjara, lainnya masih diburu," jelasnya.
Terkait motif pengeroyokan, Daud mengatakan, dugaan sementara karena kesalahpahaman saat pelaku menerobos barikade jalan.
"Motif pertama oknum warga yang menerobos ditegor dan tidak terima kemudian ribut, setelah itu terjadi kasus pengeroyokan, sementara korban dari pekerja seni," papar Daud.
Daud mengatakan, pihaknya belum mengetahui secara pasti berapa jumlah pelaku pengeroyokan.
"Kalau informasinya dalam kendaraan ada empat pria dan satu perempuan, tapi kami belum tahu ada kaitannya dengan pengeroyokan atau tidak. Yang jelas setelah ribut beberapa orang lain datang tapi perannya masih kami dalami, yang lain masih kami kejar," tegasnya.
Terkait penghentian sementara waktu pekerjaan mural underpas, Daud berharap proyek memperindah wajah Kota Bandarlampung tetap berjalan.
"Kalau bisa mural itu jangan sampai dihentikan dan dikalahkan oleh aksi premanisme, kami siap mengawal dan mengamankan program pembangunan kota BandarLampung sepanjang ada koordinasi," pungkasnya.(iwd)
Editor: Harian Momentum
E-Mail: harianmomentum@gmail.com